Stay, please □ 13 ✔

2.9K 266 39
                                    

Enggak kerasa udah chapter 13, bagaimana dengan perasaan kalian akan cerita ini? Haha, maafkan aku sebagai Author jika tulisan aku sangat tidak memadai, dan bahkan jauh dari kata bagus.

Enggak kerasa udah chapter 13, bagaimana dengan perasaan kalian akan cerita ini? Haha, maafkan aku sebagai Author jika tulisan aku sangat tidak memadai, dan bahkan jauh dari kata bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kau tidak mau untuk bertemu denganku itu wajar, tapi Chaeyoung dan Lisa... apa kau tega melakukan hal itu pada mereka? Selama kau sakit mereka terus menangis dan berharap kau segera membuka mata. Tapi setelah kau sadar kau malah menutup diri dan tidak mau bertemu dengan mereka."

Jennie tidak akan sanggup jika harus menghadapi Jisoo yang tiba-tiba seperti ini, dia tetap masuk ke ruang rawat Jisoo meski sempat di cegah oleh kedua adiknya.

Memang tidak seharusnya dia memarahi Jisoo yang bahkan baru pulih dari sakitnya. Tapi melihat Chaeyoung dan Lisa rasanya tidak sanggup jika dia hanya berdiam diri dan membiarkan sikap Jisoo begitu saja.

"Apa aku harus memohon dulu padamu agar Chaeyoung dan Lisa bisa masuk untuk bertemu denganmu?"

Suara Jennie semakin merendah, meski ingin menyentuh Jisoo rasanya dia lebih ingin mengatakan jika dia tidak akan sanggup untuk melakukannya. Rasanya sangat menakutkan jika harus menyentuh tubuh kakaknya yang tengah sakit seperti ini.

Sama-sama menahan buliran air mata, Jisoo seakan tidak mau menatap pada Jennie. Dia masih mengalihkan tatapannya, sedikitpun tidak ingin melihat wajah adiknya itu.

"Jadi kau benar-benar tidak mau bertemu dengan mereka?"

Jennie rasanya ingin meledak saat melihat tingkah Jisoo yang seperti ini. Bahkan menatapnya saja kakaknya itu tidak mau, ternyata sesakit ini rasanya jika dia diabaikan oleh Jisoo.

"UNNIE-"

"Apa pedulimu?" Desis Jisoo.

Pada akhirnya Jisoo membalas tatapan Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya Jisoo membalas tatapan Jennie. Tatapan mata yang penuh dengan buliran air yang sudah melucur bahkan terlihat begitu memerah menghias di mata Jisoo. Ini terasa lebih menyakitkan bagi Jennie, seharusnya dia memang tidak menemui Jisoo. Ketakutannya untuk menatap sang Kakak setelah tahu bagimana kondisinya membuatnya semakin merasakan kerapuhan yang selama ini Jisoo rasakan sendirian.

Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang