Stay, please □ 23 ✔

1.9K 207 44
                                    

"Aku ingin menyampaikan kabar baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin menyampaikan kabar baik."

Sehun mengembangkan senyum hangatnya pada Jisoo. Jennie yang juga duduk di samping kakaknya menyambut tidak sabar apa yang akan Sehun sampaikan pada mereka.

Jennie menyempatkan waktu di balik jadwal kantornya yang begitu padat hanya untuk menemani Jisoo yang memintanya untuk ikut ke rumah sakit. Sehun meneleponnya tadi pagi, memintanya untuk datang ke rumah sakit karena ada sesuatu yang ingin dia sampaikan pada Jisoo.

"Katakanlah, Oppa. Kabar baik apa yang ingin kau sampaikan pada kami?"

Sehun tersenyum membalas keantusiasan Jennie. "Sudah ada pendonor jantung untuk Jisoo. Dan secepatnya operasi Tranplantasi Jantung untuk Kakakmu bisa dilakukan."

"Benarkah, Oppa?" Sehun kembali mengangguk menjawab pertanyaan dari Jennie. Jisoo masih diam, antara terkejut, dan belum sepenuhnya percaya. Namun tidak bisa dia pungkiri jika setitik haru bahagia menyelimuti ruang hatinya.

Jennie tersenyum penuh bahagia dan begitu bersyukur. Dia langsung memeluk Jisoo penuh keharuan, sebentar lagi Jisoo akan sembuh.

"Apa yang aku katakan benar kan, Unnie? Aku yakin kau akan segera sembuh."

Jisoo tersenyum dengan setetes air mata yang meluruh. Tidak ada kata-kata apapun yang ingin dia ucapkan, hanya membalas pelukan erat Jennie untuk menyalurkan rasa bersyukurnya. Ini seolah mimpi yang membuatnya takut untuk terbangun. Hampir menyerah dengan segala kesakitannya. Namun Tuhan seolah menjawab segala harapan kesembuhannya dari ketiga adiknya.

"Tapi sebelum melakukan operasi Transplantasi Jantung, pemeriksaan medis terkait kesehatan Jisoo harus lebih dulu di lakukan." Jelas Sehun yang kali ini tatapannya tertuju penuh pada Jisoo. "Terlebih kau juga harus menjaga kesehatanmu dan mempersiapkan fisikmu dengan baik untuk kelancaran operasi."

"Kapan operasi itu bisa dilakukan, Oppa?" Jennie begitu antusias, bagaimanapun kesempuhan Jisoo sudah ada di depan mata sekarang.

"Secepatnya,"

Jennie kembali menatap pada Jisoo dengan genggaman jemarinya yang semakin erat. "Jisoo Unnie, kau akan segera sembuh. Jadi aku mohon kali ini dengarkan apa yang Sehun Oppa katakan padamu, kau harus menjaga kesehatanmu agar operasi Tansplantasi Jantung untukmu bisa berjalan dengan baik.—"

"—jika memang sangat diperlukan, lebih baik jika Unnie kembali di rawat saja, bagaimana Op—"

"Jennie-yaa, apa yang kau katakan?" Omel Jisoo pelan yang sangat tidak setuju dengan kalimat terakhir yang Jennie ucapkan. Bahkan berhasil membuat Sehun tersenyum karena kembali melihat sisi garang pada diri Jisoo.

"Unnie— sakit! Tega sekali kau memukulku." Jennie memprotesnya saat sebuah pukulan dari tangan Jisoo mendarat pada lengannya.

"Hm— tidak juga harus begitu Jennie. Jisoo tidak perlu harus tinggal di rumah sakit sebelum operasi itu dilakukan. Seperti apa yang aku katakan tadi, dia hanya perlu menjaga kesehatannya dan mempersiapkan fisiknya. Jika dia terlalu lama tinggal di rumah sakit, tidak menuntut kemungkinan akan lebih menyakit mentalnya. Biarkan saja dia tetap beristirahat di rumah, melakukan hal-hal positif yang bisa membangun energi baik untuk fisik tubuhnya."

Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang