"Katakan saja jika aku ada meeting di luar kota."
"Kau ini sebenarnya ada di mana?"
"Rumah sakit."
Seulgi sudah tahu, Irene bahkan sempat meneleponnya kemaren. Hanya saja dia tidak mau mengatakannya pada Jisoo karena memang tidak ingin jika Jisoo sampai menyalahkan Irene yang seharusnya tidak memberitahunya masalah ini.
"Jennie sudah mencarimu dari kemaren, dia ingin meminta tanda tanganmu untuk meeting dengan perusahaan HUBE untuk memulai kerjasama perusahaan kita."
"Kau tenang saja, aku akan ke kantor sore ini."
"Kau gila. Bukan itu maksudku, tolong jangan kemana-mana. Kau istirahat saja di rumah sakit sampai kondisimu benar-benar membaik."
"Kau ini tidak ada bedanya dengan Irene Unnie, terlalu cerewet."
"Kau yang batu. Dasar tidak tahu diri, kita melakukannya karena terlalu mengkhawatirkan kondisimu."
Jisoo tersenyum sendu mendengar ocehan Seulgi di seberang sana. Dia sendiri begitu miris saat mengingat bagaimana kondisinya. Antara bertahan dan menyerah adalah segaris sebrang yang sama-sama sulit untuk dirinya pilih.
"Jangan berlebihan, aku akan baik-baik saja."
Jisoo memilih untuk segera mematikan sambungan teleponnya dengan Seulgi. Sesak di dadanya kembali terasa bahkan saat dirinya hanya mengingat bagaimana mirisnya kondisinya saat ini.
"Chaeyoung..."
Jisoo kembali mendudukkan tubuhnya saat melihat layar handphonenya yang kembali menyala. Ada telpon dari Chaeyoung, adiknya itu pasti akan menanyakan keberadaannya sekarang. Lebih baik dia tidak mengangkat telpon itu. "Maafkan Unnie, Chaeyoung-ah. Unnie sama sekali tidak bermaksud untuk membuatmu khawatir."
"Jisoo Unnie, kau di mana..."
Chaeyoung masih berusaha untuk menghubungi Kakaknya, namun untuk kesekian kalinya Jisoo tidak menjawab telpon darinya. "Jennie Unnie yakin tidak melihatnya di kantor?"
"Aku bahkan mencarinya untuk meminta tanda tangan sebagai bahan metting dengan perusahaan HUBE. Tapi dia tidak ada di kantor."
Jennie tetap santai menikmati makan siangnya. Walupun tidak dipungkiri jika dia merasa ada hal aneh yang terjadi pada Jisoo. Kakaknya itu tidak seperti biasanya meninggalkan kantor begitu saja, sebaliknya dia bahkan terlalu betah untuk stay di sana.
"Apa mungkin dia sibuk mengurus adik barunya itu?"
Jennie dan Chaeyoung langsung menatap pada Lisa. Sudah jelas jika yang dimaksud Lisa itu adalah Runna. "Aku sudah meminta Jisoo Unnie untuk berhenti mengurusnya, tapi sepertinya dia mengabaikan perkataanku." Chaeyoung menghela napas beratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ]
Fanfiction🥀°°° Waktu berjalan seolah hanya rasa sakit yang di dapat dari masing-masing mereka berempat. Ego, rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan paling tersakiti dan dilupakan. "Aku seolah menunggu suatu hari nanti, tentang bahagia yang entah kenapa teras...