"Cepat Pengacara Lee, aku tidak mau terjadi sesuatu pada Jisoo Unnie."
Jennie terus berucap hal yang sama pada Pengacara Lee. Laki-laki itu masih berusaha untuk mempercepat laju mobilnya. Mencari jalan pintas untuk segera menemukan mobil yang dikendarai oleh Taeyang. Beberapa mobil Polisi yang melaju di depan dan di belakangnya juga ikut membantu.
"Unnie—maafkan aku, aku seharusnya bisa menjagamu."
Jennie terus menyalahkan dirinya dengan air matanya yang semakin berjatuhan. Jisoo bahkan sudah kesakitan dan dalam kondisi yang begitu buruk. Entah apa yang akan kembali terjadi padanya? Jennie benar-benar tidak bisa membayangkan jika Taeyang sampai hati kembali melukai Jisoo.
"Apa yang harus aku lakukan?"
Runna menatap iba pada Lisa yang terus menjatuhkan air matanya. Mereka tidak bisa melakukan apapun, hanya mampu berdoa agar semuanya baik-baik saja. Posisi mereka sekarang berada di rumah sakit, menunggui Chaeyoung yang jatuh tidak sadarkan diri dengan kondisi tubuhnya yang memburuk.
"Lisa Unnie, yakinlah jika semuanya akan baik-baik saja."
Runna berusaha memeluk tubuh Lisa yang terguncang karena tangisnya yang semakin menjadi. Dia kembali berada pada titik berat yang seolah tidak ada habisnya untuk menguji. Bayang-bayang kehilangan kembali merengkuh begitu kuat seolah tidak mampu untuk ditolaknya sedikitpun.
"Jisoo Unnie—andwe... jangan lakukan itu. Aku mohon, jangan lakukan itu... jangan menyakitinya. Jangan menyakiti Jisoo Unnie, aku mohonn..."
Chaeyoung terus merintih dalam ketidaksadaran. Menyebut nama Jisoo berulang kali dengan air mata yang mengalir.
"Chaeyoung, sadarlah. Kau kenapa?"
Lisa berusaha untuk mendekap tubuh Chaeyoung yang tetap merintih tanpa membuka kedua matanya.
"Jisoo Unnie—andwe... jangan lakukan itu. Aku mohon, jangan menyakitinyaa. Andweee..."
Tidak ada yang bisa Lisa lakukan keculai berusaha untuk terus mendekap tubuh Chaeyoung dalam pelukannya. "Jangan buat aku semakin takut, Chaeyoung. Aku juga sangat berharap jika Jisoo Unnie akan baik-baik saja." Lisa sekuat mungkin berusaha untuk menahan kelimbungan dirinya. Bagimanapun caranya dia harus tetap kuat.
Dan dalam posisinya yang masih melajukan mobil membelah jalanan malam. Taeyang sesekali menatap pada Jisoo yang tidak sadarkan diri tepat di sampingnya dengan senyuman jahat yang tak pernah luntur menghias wajah kejamnya.
"Dasar bodoh! Kalian pikir semuanya akan kembali membaik hanya karena Jongki Samchon yang sudah berhasil kalian lumpuhkan? Ck!"
Taeyang tertawa mengingat bagaimana dengan mudahnya dia kembali melancarkan aksi jahatnya. Polisi memang sudah berhasil melumpuhkan Jongki dan langsung mengamankannya. Namun mereka sama sekali tidak menyadari keberadaannya yang berhasil mengambil celah tanpa ketahuan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ]
Фанфик🥀°°° Waktu berjalan seolah hanya rasa sakit yang di dapat dari masing-masing mereka berempat. Ego, rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan paling tersakiti dan dilupakan. "Aku seolah menunggu suatu hari nanti, tentang bahagia yang entah kenapa teras...