"Jisoo Unnie? JISOO UNNIE—?"
Lisa meneriaki nama Jisoo berulang kali di dalam kamar rawat kakaknya. Jisoo sudah tidak ada di sana, bahkan selang infus yang tadinya menancap pada lengan Jisoo terlihat sudah terlepas menjulur pada lantai.
"UNNIE—??"
Lisa menangis karena tidak menemukan Jisoo. Sama halnya dengan Runna yang mencoba mencari di setiap sudut ruangan bahkan sampai keluar dan bertanya pada beberapa Suster ataupun Dokter yang tengah berjaga.
"Lisa-yaa, ada apa?"
Sehun yang melihat Lisa kebingungan dengan derai air mata langsung mendekati gadis itu. "Sehun Oppa, tolong aku. Jisoo Unnie tidak ada di kamar rawatnya, dia pergi— aku tidak tahu dia pergi ke mana?"
Sehun terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya. Apa yang terjadi pada Jisoo sehingga gadis itu keluar dari Rumah Sakit tanpa sepengetahuan adiknya. Sehun masih belum sepenuhnya mengerti dengan semua itu. "Tenangkan dirimu terlebih dahulu, Lisa. Ceritakan pada Oppa secara pelan-pelan, apa yang sebenarnya terjadi?"
Lisa tidak bisa berfikir jernih. Setiap kalimat yang diucapkan pada Sehun terasa begitu terbata. Namun pada akhirnya Sehun mengerti apa yang terjadi sehingga Jisoo bisa pergi meninggalkan rumah sakit.
"Apa Jisoo membawa ponsel? Jika iya, kita bisa melacaknya."
"Tidak, Oppa. Handphone Jisoo Unnie ada padaku, aku sengaja membawanya agar Jisoo Unnie tidak— emm..." Lisa menggeleng kuat karena tidak bisa lagi melanjutkan kalimatnya. Dia kembali menangis.
Handphone Jisoo sengaja dibawa olehnya. Semua itu adalah permintaan Jennie lantaran takut jika Jisoo mendapat pesan dari orang-orang tertentu, atau bahkan membaca artikel mengenai berita tentang Jongki dan Taeyang yang tengah menyebar luas hari ini. Semua itu mereka lakukan untuk kebaikan Jisoo, namun nyatanya Jisoo tetap mengetahui rahasia besar itu dari Sowon.
"Aku akan mengecek CCTV, siapa tahu kita bisa mendapatkan nomor plat mobil Sepupumu itu untuk bisa kita lacak." Lisa hanya mengangguk mengiyakan perkataan Sehun sebelum dirinya dan Runna mengikuti langkah Sehun menuju pada ruangan khusus CCTV yang ada di Rumah Sakit itu.
"Apa kau sudah memberi kabar pada saudaramu yang lain?"
Lisa menggeleng. Dia bahkan tidak terfikirkan sama sekali untuk menghubungi Jennie ataupun Chaeyoung. Kekalutannya hanya tertuju pada Jisoo Unnie-nya.
🥀•••🥀
"Uhuk— Echh..."
Chaeyoung tersadar dari pingsannya yang cukup lama saat Taeyang meniupkan asap rokoknya pada wajah gadis itu. Kedua mata Chaeyoung mengerjap pelan hingga menyapu perlahan ruangan temaram yang begitu menakutkan baginya. Di hadapannya sudah ada Taeyang yang menyeringai jahat ke arahnya, membuat Chaeyoung kembai menangis tanpa mampu berbuat apapun lantaran tubuhnya sudah terikat kuat pada sebuah kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ]
Fanfiction🥀°°° Waktu berjalan seolah hanya rasa sakit yang di dapat dari masing-masing mereka berempat. Ego, rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan paling tersakiti dan dilupakan. "Aku seolah menunggu suatu hari nanti, tentang bahagia yang entah kenapa teras...