"Senang bisa bekerja sama denganmu, Nona Bae. Aku berharap kita bisa memulai semuanya dengan langkah yang baik."
Jennie menyambut uluran tangan Jongin dengan senyumannya. "Sama denganku, aku berharap J2LC dan HUBE semakin berkembang baik dan sukses bersama."
Seulgi yang ikut melihat hasil meeting dari kerjasama itu ikut merasakan kelegaan. Jisoo pasti bangga dengan perubahan Jennie, dia bekerja begitu keras jauh bebeda dengan sikapnya yang dulu. Entah harus senang atau sebaliknya, karena bagaimanapun hubungan keduanya belum dikatakan membaik.
"Jika kau tidak keberatan, datanglah untuk makan malam bersama dengan direksi Perusahaan HUBE malam ini. Aku mengundangmu sebagai tamu special," Jennie sedikit kaget saat mendengarnya, membuatnya menoleh pada Seulgi yang sedari tadi hanya melemparkan senyum tanpa bicara sedikitpun.
"Kau juga bisa mengajak Jisoo kakakmu, dan temanmu tentunya." Kali ini Jongin memberikan senyumnya ke arah Seulgi. Membuat gadis itu hanya mengangguk pelan seolah menyetujui ajakannya.
"Terimakasih atas undangan special darimu, tapi aku tidak bisa janji untuk datang. Kakakku sedang di rawat di rumah sakit," balas Jennie yang benar-benar tak enak hati pada Jongin.
"Ah, maafkan aku. Aku tidak tahu jika kakakmu sedang sakit, baiklah mungkin lain waktu kau bisa datang saat aku mengundangmu."
"Sekali lagi terimakasih,"
Jennie dan Seulgi akhirnya pamit untuk balik lebih dulu. Masih ada pekerjaan kantor yang harus mereka selesaikan, rasanya seperti ini jika berada di posisi Jisoo. Jennie baru menyadarinya jika rasanya benar-benar sangat melelahkan.
"Unnie, aku sepertinya butuh kopi. Jika kita mampir dulu ke Café tidak masalah kan?"
"Aku ikut saja denganmu, kebetulan aku juga sangat lapar." Jennie hanya terkekeh pelan saat mendengar jawaban dari Seulgi.
"Oke, aku mau ke Toilet dulu ya, Unnie. Pesan saja lebih dulu, aku menyusul nanti."
Seulgi hanya mengangguk melihat pada Jennie yang berlalu dari hadapannya.
"Unnie, kau disini?"
"Runna-yaa?"
Seulgi sangat terkejut saat mendapati Runna yang kini ada di hadapannya. Gawat jika dia nanti akan bertemu dengan Jennie, pasti akan terjadi perang dunia. "Ah- Runna kenapa kau bisa ada di sini? Bukankah kau ada kuliah sore?"
"Iya, Unnie benar. Tapi Dosenku tiba-tiba ada urusan penting, jadi hanya memberikan tugas. Aku berniat untuk mengerjakannya di Cafe bersama teman-temanku."
"Kau tidak berbohong padaku, kan?"
"Untuk apa aku membohongi Seulgi Unnie? Apa Unnie tidak lihat jika aku membawa banyak buku seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ]
Fanfiction🥀°°° Waktu berjalan seolah hanya rasa sakit yang di dapat dari masing-masing mereka berempat. Ego, rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan paling tersakiti dan dilupakan. "Aku seolah menunggu suatu hari nanti, tentang bahagia yang entah kenapa teras...