"Hahhh, jam segini kok belum pulang."
Haruto gelisah karena roommatenya belum pulang, padahal udah jam 11 malam. Kalau misalnya roommate Haruto cowok sih mau pulang jam 1 malam pun dia gak perduli, toh cowok bisa menjaga dirinya sendiri. Namun kali ini beda karena ini adalah Karina. Iya sih Karina emang galak, jutek, dingin, sampai-sampai Haruto takut ngeliatnya, tapi tetap aja Karina itu perempuan.
Haruto berulang kali mengganti siaran televisi, namun tidak ada satupun yang sesuai dengan dirinya, hingga ia mematikan benda persegi itu, berbaring di sofa dan beralih pada ponselnya.
Iseng-iseng buka WA, ternyata Sunghoon masih online. Karena gabut, akhirnya Haruto memutuskan untuk menelepon sahabatnya itu. Bukannya senang, Haruto malah mendapatkan omelan sebagai salam pembuka dari Sunghoon
Ya siapa juga sih yang gak marah kalau ditelpon jam 11 malam?
Apasih nelpon-nelpon?! Kangen lo sama gue, alah baru juga beberapa hari gak ketemu.
"Gak gitu, monyet." Haruto meluruskan kepalanya, "Kak Karina belum pulang."
Biasa mah itu. Kak Jimin kalau ada acara HIMA suka pulang larut malam. Apalagi doi selalu dapat jabatan penting. Jadi wajar aja.
"Wajar kepala lo petak. Airi gak pulang jam 8 aja gue udah ketar ketir, bisa-bisanya lo santai."
Namanya juga kuliah, To. Ntar kita bakal ngerasain kok. Tenang aja, Kak Jimin punya Kak Junkyu sama Kak Giselle. Paling pulangnya diantarin sama mereka. Eh tunggu dulu, lo kok perhatian sama kakak gue? Wah, baru juga tinggal 4 hari udah naksir. Wajar sih, Kak Jimin kan visualnya unreal, kayak gue
"Ngarang."
Jangan suka sama kakak gue, soalnya lo bukan tipe dia. Kak Jimin tu suka cowok yang lembut, perhatian, pinter, rajin, dan ramah. Bukan cowok blangsak kayak lo
"Besok berangkat lewat mana lo?"
Ngapa? Mau nebengin?
"Gak. Mau nebas kepala lo."
Sunghoon malah ketawa dari sana.
Dah, lo tidur aja gih, gak usah tungguin Kak Jimin. Dia bakal balik dengan selamat bentar lagi. Percaya deh.
"Siapa juga yang nungguin dia. Gue belum ngantuk."
Serah To, serah. Ntar kalo sampe lo naksir beneran sama Kak Jimin, gue ketawain sampe mampus
"Ogah saya punya hubungan keluarga sama anda."
Haruto langsung mematikan panggilannya. Berbicara dengan Sunghoon memang menguras emosi, tapi setidaknya kegabutan Haruto berkurang.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, namun tanda-tanda kepulangan Karina juga belum ada. Beberapa kali Haruto menguap dan 'tidur-tidur ayam' di sofa. Selama 4 hari Haruto tinggal disini, baru kali ini roommatenya selama itu pulang. Siapa yang gak khawatir?
"Bodoh bodoh, kenapa gak minta nomornya ke Sunghoon sih!"
Lucu memang. 4 hari tinggal bersama tapi Haruto tidak memiliki nomor telepon Karina. Dia juga gengsi mau minta ke Sunghoon karena selalu diledekin.
Klik~
Haruto tersentak bangun saat pintu apartemen dibuka. Disana terlihat Karina dengan wajah lesunya masuk sambil membawa banyak laporan. Saat itu juga, pandangan mereka bertemu, membuat Haruto langsung membuang muka.
"Lo nungguin gue?"
"Gak. Gue insomnia."
Karina berdecih pelan karena pria itu berbohong. Jelas-jelas mukanya sembab seperti orang baru bangun tidur, ditambah lagi beberapa kali dia menguap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionKarena kesalahpahaman, Haruto terpaksa menjadi roommate dari sepupu perempuan Sunghoon. "Bilang dong kalo maksudnya Jimin tu dia! Gue ngiranya Jimin abang lo!" "Ya gue kira lo nge-acc karna dah tau!" . . ©2022