"Haruto!"
Panggilan keras dari Karina membuat beberapa petugas ikut terdistraksi dan melihat gadis dengan piyama biru dibalut padding hitam dan juga kupluk putih. Dibelakangnya ada Sunghoon yang tampak ngos-ngosan mengejar Karina.
"Lo gak apa-apa?!" Tanya Karina sambil memeriksa wajah dan juga tangan Haruto yang mulus tanpa luka.
"Gue gapapa, serius. Iya kan Won?"
Jungwon mengangguk.
"B*ngsat! Gue jantungan dengar lo ada di kantor polisi! Kirain lo digebukin atau kena rampok!" Ujar Sunghoon yang gak kalah cemas, "Sebenarnya kalian ini kenapa sih?"
Haruto ingin cerita, tapi matanya justru menatap Karina, seakan akan ragu mau menceritakannya karena ada Karina. Mengetahui ada sesuatu yang gak beres, Sunghoon pun memilih tidak melanjutkan pertanyaannya dan hendak mengajak Haruto pulang, namun-
"Haruto mau digebukin orang, kak." Celetuk Jungwon dengan santainya.
"A-apa?!" Karina kembali memeriksa wajah, leher dan juga badan Haruto untuk mencari luka bekas pukulan atau yang lainnya, namun Haruto menahan tangan Karina.
"Tenang, kak." Pria itu menurunkan tangan Karina dari lengan jaketnya, "Gue memang dihadang beberapa orang pas pulang. Tapi masih bisa gue atasi, apalagi ada Jungwon."
Mata Karina berkaca-kaca, "Serius lo gapapa?"
Haruto mengangguk dan tersenyum, sembari memberikan usapan lembut di punggung tangan Karina.
Karina dan Sunghoon langsung menanyakan kejelasannya pada detektif yang menangani kasus mereka. Jadi, disaat Haruto dan Jungwon diserang oleh sekumpulan orang yang diduga preman, mobil patroli kebetulan lewat daerah sana dan langsung menghentikan perkelahian itu. Sayangnya, tidak ada yang berhasil diamankan polisi karena mereka kabur dengan sepeda motor setelah mendengar sirine mobil patroli.
"Eh katanya lo itu atlet taekwondo nasional? Beneran?" Tanya Sunghoon antusias.
"Iya."
"Wah, keren!" Sunghoon mengacungkan jempol, "Pantas lo biasa aja, gak panik sama sekali."
"Lo tau gak? Preman preman itu dihajar Jungwon habis-habisan. Mereka sempat remehin Jungwon karna wajahnya menggemaskan kayak bocil."
Jungwon merengut, "Kesal banget gue disangka bocil mulu."
"Muka lo emang kayak anak SD atau SMP tau!" Sunghoon menatap sinis Haruto, "Beda sama orang berinisial 'Haruto' yang mukanya boros, kayak anak kuliahan semester akhir."
"Mau gue tendang bokong lo disini?!"
Sunghoon refleks mundur sambil memegang bokongnya, membuat Jungwon dan Haruto tertawa.
Namun dibalik canda tawa ketiga remaja itu, ada Karina yang masih tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tanpa berkata apapun, Karina tiba-tiba berdiri dan langsung keluar dari kantor polisi. Meninggalkan Sunghoon, Haruto, dan juga Jungwon yang bingung.
"Kayaknya Kak Karin masih kepikiran tuh." Tunjuk Jungwon dengan dagunya, "Susul gih."
"Lo gak tau kan sepanik apa Kak Jimin, sampai dia gak sempat ganti pakaian buat kesini." Balas Sunghoon, "Susul sana,.ntar lo pulang sama Kak Jimin pakai mobil. Biar gue nebeng bareng Jungwon. Boleh kan Won?"
Jungwon mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionKarena kesalahpahaman, Haruto terpaksa menjadi roommate dari sepupu perempuan Sunghoon. "Bilang dong kalo maksudnya Jimin tu dia! Gue ngiranya Jimin abang lo!" "Ya gue kira lo nge-acc karna dah tau!" . . ©2022