"Kak, lo gak apa-apa?!"
Karina kaget ketika ia disambut dengan muka khawatir Haruto saat membuka pintu. Untung aja Karina tidak mempunyai refleks untuk memukul wajah tampan itu.
"Giselle cerita?"
Haruto mengangguk, "Beneran gak apa-apa? Masih ada pusing? Gemetar? Demam? Sesak nafas? Mending kita ke rumah sak-"
Perkataan Haruto berhenti ketika Karina mengelus kepalanya sambil tersenyum.
"Gue baik-baik aja. Cuma kecapekan biasa." Karina melewati Haruto yang masih bengong di depan pintu.
"Tuh kan gue bilang juga apa. Kak Jimin tu capek gara-gara ngurus lo. Energinya kesedot sem-ADUH!"
Sebuah totte bag mendarat tepat di kepala Sunghoon. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Karina. Setelah puas membuat sepupunya kesal, ia pun ke dapur untuk mengambil minuman dingin di kulkas. Namun Karina dikagetkan sama isi kulkas yang dipenuhi oleh jajanan. Bukan jajanan biasa, melainkan cokelat batang mahal, minuman kaleng, susu kotak, roti, dan juga snack.
"Kalian habis belanja?" Tanya Karina dari dapur.
"Nggak. Itu pemberian fans Haruto, kak. Keren kan? Bentar lagi Haruto udah bisa buka minimarket. Habisin aja, ntar ada lagi." Celetuk Sunghoon yang sedang berbaring di sofa, "Oh iya, bawain cola dong kak!"
Karina mengambil strawberry milk kaleng dan meminumnya. Tidak lupa pula ia membawa cola permintaan Sunghoon lalu meletakkannya di dekat kepala Sunghoon.
"Thanks!"
Karina pun duduk diatas karpet karena sepupu kesayangannya itu selonjoran sampai memenuhi sofa. Dihadapannya ada Haruto yang masih menatapnya dengan tatapan curiga.
Karina menatap balik Haruto, "Apa? Masih gak percaya?"
Haruto hanya diam. Ia merasa ada sesuatu yang Karina sembunyikan. Giselle sempat menelponnya dan meminta tolong agar Haruto menjaga Karina lebih ketat dibanding biasanya. Tentu saja Haruto bingung. Tanpa Giselle minta pun Haruto pasti menjaga Karina, tapi kenapa terdengar seperti akan ada hal buruk yang menimpa Karina?
"Malam ini lo harus tidur cepat ya, kak. Awas kalo gue masih dengar suara keyboard laptop atau suara buku! Gue bakal sita semuanya."
"Ckck, iya iya."
"Akhirnya beban hidup berkurang satu!"
Haruto meregangkan punggung dan juga jari tangannya setelah selesai menyalin lembar terakhir dari catatan Jungwon. Gak masuk sekolah berhari hari membuat dirinya ketinggalan berbagai macam pelajaran dan juga tugas. Untung saja Jungwon, Wonyoung dan Sunoo berbaik hati meminjamkan catatan bahkan memberikan jawaban tugas tugas sebelumnya.
Jam menunjukkan pukul 12 malam, namun Haruto masih belum mengantuk. Karena itu ia mengambil beberapa snack yang bisa ia konsumsi sambil bermain game online di ruang depan. Sesekali ia mendengarkan suara dari kamar Karina. Sepertinya gadis itu benar benar kecapekan hingga tidur lebih cepat dari biasanya. Bahkan dari jam 9 malam kamar itu sudah tidak mengeluarkan suara apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionKarena kesalahpahaman, Haruto terpaksa menjadi roommate dari sepupu perempuan Sunghoon. "Bilang dong kalo maksudnya Jimin tu dia! Gue ngiranya Jimin abang lo!" "Ya gue kira lo nge-acc karna dah tau!" . . ©2022