Karina berulang kali menekan nekan layar ponselnya yang gelap dan sedikit retak. Sesekali ia juga memukul ponsel itu namun tetap saja layarnya mati.
Ketika di parkiran, seseorang menyenggol dirinya hingga ponsel itu terjatuh. Bukannya meminta maaf, orang itu malah memarahi Karina dan mengatakan gadis itu yang salah karena tidak melihat jalan.
Menyebalkan.
Karina memasukkan benda persegi itu ke dalam totte bagnya lalu berjalan menyusuri koridor fakultas kesehatan. Namun, ntah perasaan Karina saja atau bagaimana, orang orang tampak memperhatikannya dengan tatapan sinis. Karina kerap kali mendengar bisikan ketika ia lewat. Karina jadi bingung, apakah ada sesuatu yang ia lewatkan atau ada yang salah pada wajahnya?
"Rin!"
Giselle dan Junkyu berlari menghampiri dengan nafas tersenggal senggal.
"Lo...lo gak apa apa kan?" Tanya Giselle khawatir.
Karina tertawa, "Maksudnya? Gue baik baik aja kok."
Giselle dan Junkyu saling berpandangan.
"Nomor lo kok gak bisa dihubungi?" Timpal Junkyu.
"Ah itu. Ponsel gue rusak, jadi gak bisa nyala." Karina tampak penasaran, "Emang kenapa sih? Kayaknya orang orang hari ini pada ngeliatin gue. Baju gue ada yang salah?"
Mereka menggeleng.
"Gak ada yang salah kok." Giselle merangkul temannya, "Soal pandangan orang, lo sendiri tau mereka masih kemusuhan karna lo nolak Jeno waktu itu. Udah santai aja, dah biasa kan?"
Karina mengangguk.
"Sel, sini bentar."
Junkyu mengisyaratkan Giselle untuk berpisah dari Karina sebentar, namun hal ini malah membuat Karina curiga.
"Ada apa sih?"
"Bentar ya Rin. Bentar doang."
Giselle segera menghampiri Junkyu, sambil sesekali memperhatikan Karina yang sedang menunggunya.
"Seharian ini lo harus ada di samping Karina. Biar gue yang cari cara buat hapus video itu dari beranda Sapphire Life."
Giselle mengangguk dan langsung menghampiri Karina. Sebelum Karina bertanya lagi, gadis itu buru buru merangkul Karina dan menariknya ke kelas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Beneran gak bisa?"
Jihoon, teman dekat Junkyu menggeleng pelan sambil menunjukkan layar laptopnya.
"Yang membuat aplikasi kampus kita udah buat pengaturan, cuma si pemilik yang bisa menghapus postingannya atau pengembang aplikasi ini."
"Sial!" Rutuk Junkyu, "Lo masih belum nemu siapa pemilik akun seeyouagain itu?"
Lagi lagi Jihoon menggeleng, "Profilnya kosong, postingannya juga tentang Karina semua. Tapi ada dua kemungkinan, si pemilik adalah mahasiswa disini juga atau orang luar yang memegang akun salah satu mahasiswa disini."
