Part 39: The Devil Inside Us

214 33 11
                                    

Klik~

38.5° C

Angka itu kembali muncul di termometer yang Haruto pegang. Semalaman Haruto tidak bisa tidur untuk menjaga kompres di dahi Karina tetap hangat, namun penurunan suhu yang didapat hanya sedikit. Haruto ingin membawa Karina ke rumah sakit sejak tadi malam, tapi Karina menolak. Haruto juga susah payah membujuk Karina untuk makan dan minum, tapi gadis itu lebih memilih untuk menutup mulut.

Haruto jadi tidak tenang.

"Kak, lo harus makan setidaknya sedikit."

Karina malah mengeratkan selimutnya.

"Atau lo mau makan sesuatu? Biar gue carikan apapun yang lo mau."

Lagi lagi gadis itu tidak menjawab.

"Masih belum mau makan?" Tanya Sunghoon dari depan pintu kamar.

"Belum."

Sunghoon menghela nafas. Ia pun masuk dan naik ke atas ranjang Karina.

"Kak...Kak!" Sunghoon menepuk bahu Karina, "Lo gak bisa kayak gini terus. Gak kasihan sama badan? Gimana panasnya mau turun kalo cuma ngandalin obat tanpa mau minum atau makan? Harusnya lo lebih tau karna lo anak kesehatan."

Bukannya Sunghoon tidak berperasaan ataupun tidak mengerti kondisi kakaknya. Tapi Sunghoon tidak mau Karina terus menerus menyiksa dirinya sendiri untuk sesuatu yang bukan kesalahannya.

"Kami disini berusaha buat nolongin lo, tapi kalau diri lo sendiri menyerah, kami harus gimana?!" Sunghoon memegang tangan Karina yang makin hangat, "Lihat kan? Badan lo makin panas. Kalau gak berkurang, jangan salahkan gue bakalan seret lo ke rumah sakit." Ancamnya.

Haruto mengusap pelan kepala gadis itu, "Makan ya?"

Karina tidak bergerak sedikitpun.

"Sial!" Umpat Sunghoon pelan, "Gue habisin lo, Winwin!"

Melihat temannya keluar dari kamar dengan wajah marah membuat Haruto menyusul Sunghoon ke ruang tengah.

"Lo mau kemana?" Tahan Haruto.

"Mau bunuh dia." Balas Sunghoon dingin.

"Hoon,"

"Kenapa?!" Amuk Sunghoon tiba-tiba, "Kakak dua kali hampir mati di hadapan gue gara-gara dia, trus gue masih harus sabar?! Harus nunggu ada kejadian yang ketiga?!"

"Lo kira gue gak mau melakukan hal yang sama?" Rahang Haruto mengeras, "Gue juga marah! Gue memang gak kayak lo yang udah dekat sama Kak Karin sejak lama, tapi dia juga orang yang penting bagi gue. Apa masalahnya bakal selesai kalo kita bunuh dia? Apa nama kak Karin bakal bersih gitu aja? Nggak kan?"

"Gue cuma mau dia ngerasain hal yang sama, jadi lo jangan halangi gue."

"HOON!!!"

Sunghoon pergi tanpa bisa Haruto cegah. Yang pasti Haruto yakin, apa yang akan dilakukan Sunghoon bukanlah hal yang bagus.

 Yang pasti Haruto yakin, apa yang akan dilakukan Sunghoon bukanlah hal yang bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang