Part 34: It's Okay That's Friendship

199 42 20
                                    

Cklek~

"Gue pulang."

Karina yang baru saja selesai menyicipi masakan pun langsung menoleh begitu mendengar suara Haruto. Tidak lupa ia menyambut pria itu dengan senyuman manis.

"Ganti baju trus makan, buruan. Gue baru nyoba resep baru."

Tidak ada merespon. Haruto berjalan ke dapur dengan wajah tertekuk. Di tangannya ada selembar kertas dengan tulisan angka berwarna merah.

"Eh kenapa? Lo ada masalah?" Tanya Karina khawatir, "Lo gak digangguin sama dia kan?"

"Lebih buruk dari itu." Haruto menunjukkan kertas bertuliskan nilai '50' pada Karina, "Nilai ulangan gue jelek, kak." Sungutnya dengan wajah sedih.

Karina meletakkan kembali sendoknya, lalu meraih kertas ulangan Haruto.

"Gapapa. Selagi bukan lo yang terbawah mah gapapa. Lagian baru kali ini juga kan nilainya gak lulus KKM?"

Haruto mengangguk pelan, "Tapi gue kalaj taruhan."

"Taruhan?"

"Jeongwoo ngajak taruhan, siapa yang nilainya paling bawah diantara kami bertujuh, dia yang bakal gantiin piket mereka semua."

Karina menghela nafas. Kirain hal yang dipertaruhkan adalah hal yang besar dan berbahaya, karena muka Haruto keliatan kecewa banget.

"Biasanya nilai gue tinggi, setidaknya setelah Jungwon dan Wonyoung. Tapi masa kali ini gue dibawah Jeongwoo?! Jeongwoo ngejekin gue, gue gak terima."

Karina tertawa pelan dan mengacak acak gemas rambut Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina tertawa pelan dan mengacak acak gemas rambut Haruto

"Nanti gue marahin Jeongwoo, oke." Karina mengembalikan kertas ulangan Haruto, "Ini baru nilai satu ulangan. Lo masih bisa berusaha lebih keras lagi untuk ulangan selanjutnya, bahkan untuk ujian. Jadi jangan patah semangat cuma karna satu nilai."

"Tapi...50 itu nilai terendah gue selama sekolah."

"Lo tau gak nilai terendah gue berapa pas SMA?"

Haruto menggeleng.

"30."

"Ha?" Pria itu kaget, "Kok bisa sih? Lo kan pintar."

Karina menghela nafas, "Ya bisa bisa aja. Gue ngerasa waktu itu ngejawab soal gak maksimal. Tapi gue yakinin diri kalo di ulangan selanjutnya, gue pasti bisa dapat nilai tinggi asal meningkatkan usaha gue. Makanya gue tetap bertahan di 10 besar. Intinya lo jangan nyerah cuma karna satu hasil, oke?"

Haruto mengangguk paham.

"Lo mau hadiah apa dari gue?"

"Hadiah?" Tanyanya bingung, "Nilai gue kan jelek, masa dapat hadiah?"

"Tetap aja itu hasil usaha keras lo minggu ini kan?"

Karina emang melihat bagaimana usaha Haruto untuk belajar selama beberapa hari ini. Tapi tentu saja Karina yakin fokus Haruto masih terbagi karena perangai Winwin.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang