Part 44: The Reason

102 23 3
                                    

Seoyeon High School
2018

"Mau kemana siiihh? Gue masih ngantuk nih!"

Karina tetap menarik tangan Giselle, mengikuti murid perempuan lain yang berbondong bondong menuju lapangan basket.

"Tim basket sekolah kita ngelawan tim sebelah. Kita harus dukung Tim Seoyeon dong!" Ujar Karina bersemangat

"Dukung sekolah atau dukung Kak Winwin? Hm?"

"Hehehe."

Giselle pasrah mengikuti kemauan Karina. Padahal dirinya sedang enak enak tidur di kelas mumpung jam kosong, karena semalaman Giselle menghabiskan waktunya menonton drama.

Disinilah Giselle, terjebak diantara kumpulan gadis yang berteriak histeris memanggil nama pria pria jagoan mereka. Menurut Giselle mereka semua berlebihan, ditambah lagi, Giselle tidak terlalu suka dengan basket.

Pertandinganpun selesai, tim basket Seoyeon meraih kemenangan. Para gadis berhamburan menuju tengah lapangan untuk memberikan minum maupun sapu tangan pada pria pria itu. Terutama Winwin, sang bintang dari Tim Basket Seoyeon yang kini sedang dikerubungi fansnya.

"Tuh, ikutan sana." Giselle menyenggol bahu Karina yang tampak gugup sambil memegang sebotol air mineral dingin.

Karina menggeleng, "Kasian, Kak Winwin pasti capek. Gue gak mau ganggu dia."

"Mau gue panggil?" Giselle menatapnya jahil, "WOY, KAK WIN-Aduh!"

"Jangan!" Dengus Karina kesal.

"Hahaha, aduh...maaf maaf."

Kedua sahabat itu sibuk bercanda tanpa menyadari bahwa Winwin sedang berjalan ke arah mereka sambil tersenyum. Sorot matanya tertuju pada Karina yang sedang tertawa saat Giselle menjahilinya.

"Yoo Jimin?"

Karina kaget, "Eh...Kak Winwin?"

"Boleh gue minta itu?" Tunjuknya pada air mineral di tangan Karina.

Giselle mengerutkan dahi, sebanyak itu gadis gadis yang memberikannya air minum berbagai rasa, pria aneh ini malah memillih air mineral sahabatnya.

Ntah kenapa sejak awal Giselle tidak pernah menyukai pria yang dikagumi banyak orang ini. Dia juga bingung kenapa banyak orang tergila gila padanya, termasuk Karina sendiri.

"Boleh kok! Ini memang untuk kakak. Ini."

"Makasih." Winwin mengambil air itu dari tangan Karina. Karina buru buru menarik tangannya setelah jari jari mereka sempat bersentuhan beberapa detik.

Beberapa gadis tampak kecewa karena pemberian mereka diabaikan. Lagi-lagi mereka menganggap Karina berhasil mendapatkan semua perhatian dengan menggunakan wajahnya.

"Sel!" Karina tersenyum lebar lalu memeluk Giselle gemas.

"Segitu senangnya lo?"

Karina mengangguk.

"Hhhh, ayo balik. Gue mau lanjut tidur." Giselle menarik Karina untuk kembali ke kelas.

*****

"Habis ini kita makan di tempat biasa gimana? Gue pengen tteokbokki."

"Boleh." Sahut Giselle.

"Emm, permisi."

Perhatian Giselle dan Karina teralihkan pada pria berwajah manis dengan kacamata bulat dan badan yang sedikit berisi.

"Iya?"

"Jimin, b-boleh bicara sebentar gak?" Tanyanya gugup.

Karina menatap Giselle seakan akan meminta izin. Giselle pun mengangguk dan menjauh.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang