"Woo, balikin hpnya mumpung gue masih baik."
"Ahahaha, lo kena putusin lagi ya Young?" Jeongwoo tertawa sambil nge scroll layar ponsel Youngeun, "Kita putus aja ya Young. Ahahahaha, pasti alasannya karna dia udah ngeliat sifat asli lo yang gak ada anggunnya sama sekali."
"Emang anj*ng ni anak."
Jeongwoo masih saja tertawa terbahak-bahak sampai kakinya lemas. Ia melihat riwayat chat Youngeun dengan Minhee, mantan yang mutusin Youngeun dalam waktu 1 minggu saja.
"Ahahaha, lo bisa juga pap anggunly kayak cewek-cewek normal? Siapa yang dandanin? Gincunya ketebelan kayak tante tan-"
BUK~
Jeongwoo terperanjat kaget ketika tiba-tiba saja Youngeun memojokkannya di sudut kelas. Tidak lupa pula ia mengurung Jeongwoo dengan kedua tangannya, ala-ala main lead drama korea. Meskipun badan Youngeun tergolong 'minimalis', namun tenaga gadis ini hampir setara dengan tenaga badak (kalau kata Jeongwoo).
"M-munduran dikit, anjir!" Ujar Jeongwoo saat Youngeun jinjit, mendekatkan wajahnya pada wajah Jeongwoo sambil memasang wajah menyeramkan.
"Masih bisa ketawa? Hm?" Youngeun tersenyum miring.
"Syuting drakornya ntar di rumah. Ada CCTV, beg*." Sindir Junghwan ketika melihat posisi Jeongwoo dan Youngeun di pojokan kelas.
"To, bawa temen lo ni, kandangin. Galak bener." Ujar Jeongwoo dengan suara pelan sambil mendorong jidat Youngeun dengan jari telunjuk.
Haruto malah bengong.
Plak~
"SAKIT!" Omel Jeongwoo karena Youngeun memukul kuat lengannya lalu merampas ponsel itu dari tangan Jeongwoo, "Kalo kayak gini terus, bisa-bisa lo jomblo seumur hidup!"
"Heh mulut!"
"Gue doain kalian jodoh sampai akhirat." Celetuk Jungwon.
"Mau mati lo?"
"Mau mati lo?" Ujar mereka serentak.Jungwon kembali membaca bukunya.
"To, ini file presentasinya."
Haruto masih bengong, melihat pojok kelas tempat Youngeun dan Jeongwoo berperilaku ala-ala drama korea tadi.
Wonyoung mengerutkan dahi, ikut melihat kemana sorot mata Haruto memandang.
"Haruto?"
Gadis itu melambai-lambaikan tangan didepan wajah Haruto. Bukannya sadar, wajah Haruto malah makin merah padam sampai ke telinga-telinganya.
Hampir aja, ya kan?
Suara Karina serta reka adegan semalam kembali terputar di otak Haruto. Bagaimana ia dan Karina berada di balik pintu, dan bagaimana pula ketika mereka berada dalam posisi yang sama seperti Youngeun dan Jeongwoo, bedanya mereka lebih dekat daripada itu.
Jantung Haruto berdetak semakin kencang.
"Woy, Wonyoung ngomong dari tad- EH LO DEMAM?!"
Teriakan Jeongwoo berhasil membuat Haruto kembali pada dunia nyata. Wajahnya bingung ketika melihat Wonyoung, Jeongwoo, serta Sunoo memperhatikannya.
"E-eh, sorry. Kalian ngomong apaan tadi?"
Jeongwoo memeriksa dahi Haruto, "Gak panas kok. Itu muka apa tomat? Merah amat. Salting gara-gara diliatin Wonyoung gak kayak gitu juga kali."
"Haha, apasih Woo." Celetuk Wonyoung, "Lo sakit?"
Haruto menggeleng, "Gue kurang tidur doang. Oh iya, lo mau ngasih apa tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionKarena kesalahpahaman, Haruto terpaksa menjadi roommate dari sepupu perempuan Sunghoon. "Bilang dong kalo maksudnya Jimin tu dia! Gue ngiranya Jimin abang lo!" "Ya gue kira lo nge-acc karna dah tau!" . . ©2022