"Ini hadiah biar mood lo makin bagus!"
Giselle menyerahkan dua buah tiket bioskop, bukan tiket biasa melainkan golden ticket, dimana teater bioskop dengan tiket jenis ini menyediakan sofa, bantal, dan selimut, serta pengunjung yang lebih sedikit.
Lebih tepatnya, ruangan ini sering dipilih oleh pasangan kekasih.
"Bloody Rose?" Karina terkejut, "Udah tayang ya?"
Giselle mengangguk.
"Kencang banget dapatnya. Setau gue, susah buat dapatin golden ticket buat 1-3 hari pertama penayangan, apalagi Bloody Rose ditungguin banyak orang."
"Bisa dong." Giselle tersenyum bangga, "The power of orang dalam."
"Hahaha."
Melihat sahabatnya itu kembali semangat membuat Giselle mampu bernafas lega. Ia sempat khawatir dengan kondisi Karina setelah tau tentang kejadian di supermarket dan juga keputusan Karina me-recall kembali momen buruk itu di depan Haruto. Ia tau Karina sangat menyukai film horor/thriller, karna itu Giselle rela membujuk temannya yang bekerja di bioskop untuk menyimpan 2 buah golden ticket di posisi strategis untuk Karina dari jauh hari. Tapi masalahnya-
"Gue siap siap dulu ya."
"Rin, bentar!" Giselle menahan lengan Karina, "Maaafff banget. Gue gak bisa pergi bareng lo hari ini. Sebenarnya gue ada kerja kelompok sore ini."
Karina melihat dua buah tiket ditangannya, "Trus kenapa lo ngasih 2 tiket?"
"Ya kali lo nonton begituan sendirian."
Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal, "Itu lo tau! Tapi lo malah ninggalin gue!"
"Maaf, cantik. Gue pengen nonton tapi lo tau kan Renjun gimana? Habis gue kalo gak datang kerkom, mana doi bilangnya mendadak."
"Trus ini dibuang?"
"Yah jangan!" Giselle tersenyum jahil, "Ajak si ganteng dong." Tunjuknya dengan dagu ke arah kamar Haruto.
"Haruto gak bisa nonton beginian. Kasihan ah." Dengus Karina. Ia kembali mengingat ketika sengaja membawa Haruto menonton film horor dan membuat bocah itu ketakutan setengah mati sampai gak berani tidur di kamar.
"Kan ada lo. Gue percaya dia langsung setuju kalo lo ajak." Giselle menepuk pelan bahu Karina, "Gue pergi dulu ya. Semoga date-nya berjalan dengan lancar!"
"Giselle!!"
Giselle buruan kabur sebelum remote yang ada dihadapan Karina melayang ke kepalanya.
"Haaah~"
Gadis itu mondar mandir di depan kamar Haruto sambil berpikir. Ia sudah lama menanti film bergenre thriller ini, namun ia tidak terbiasa menonton sendirian. Setidaknya Giselle atau Junkyu ada bersamanya. Tapi, kalo ia mengajak Haruto, apakah Haruto mau?
"Haru?"
Karina mengetuk pelan pintu kamar Haruto, namun tidak ada jawaban maupun pergerakan dari kamar itu.
"Gue masuk ya."
Ketika pintu kamar terbuka, Karina melihat seseorang tengah tertidur dengan posisi duduk. Lengan ia jadikan bantalan diatas beberapa lembar kertas berisi coretan angka. Haruto tengah tidur setelah menyelesaikan PR nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionKarena kesalahpahaman, Haruto terpaksa menjadi roommate dari sepupu perempuan Sunghoon. "Bilang dong kalo maksudnya Jimin tu dia! Gue ngiranya Jimin abang lo!" "Ya gue kira lo nge-acc karna dah tau!" . . ©2022