Epilog

126 23 7
                                    

"Kyu, habis ini kita karaoke-an yuk."

Junkyu menggeleng pelan, "Gue ada date malam ini, hehe."

"Ah gak asik!" Kini Giselle beralih pada Karina yang sejak kemarin lebih sering senyum senyum gak jelas di depan layar ponselnya.

"Rin, main yuk."

Karina tidak menjawab.

"Karina!"

"Hm?" Gadis itu tampak terkejut, "Apa tadi Sel?"

"Giselle ngajak lo main." Ujar Junkyu.

"Ooh, lain kali ya, gue di jemput hari ini."

"Bocah tu lagi?" Sinis Giselle.

Karina mengangguk senang.

"Heran gue. Perasaan anak orang lain selesai sekolah sampai malam. Bisa-bisanya dia jemput lo sesering itu."

"Gue udah larang kalo memang itu mengganggu sekolahnya, tapi dia bilang gak menganggu sama sekali, jadi ya it's fine."

"Lo berdua nyebelin!" Rengek Giselle, "Kemarin Junkyu doang yang kayak gini, sekarang lo juga ikutan Rin."

"Yah merajuk." Junkyu merangkul Giselle, "Mau gue kenalin sama teman teman yang lain gak? Ada sih satu yang sering nanyain lo."

Giselle jadi antusias dalam sekejap, "Beneran?!"

"Iya. Ayo ikut gue, biar gue tunjukin orangnya."

"Oke!" Giselle menepuk pelan bahu Karina, "Gue duluan ya Rin, hehehe."

"Ck, ngerasain juga lo akhirnya kan?" Cibir Karina.

*****

"Eh Haru!"

Haruto menghentikan game-nya ketika ada suara perempuan memanggil namun itu bukan suara pacarnya.

Minju tersenyum ramah dan duduk di depan Haruto, "Tumben lo nunggu disini? Gak di tempat biasa lagi?"

"Gak kak, gue udah janjian disini sama Kak Karin." Haruto menatapnya serius, "Oh iya, boleh gak kalo lo jangan terus terusan manggil gue Haru?"

"Kok gak boleh? Padahal lucu loh." Sungut Minju, "Karina aja boleh."

Haruto menghela nafas kasar. Capek rasanya tiap dia ingin menemui Karina, Minju selalu menganggunya. Udah berusaha menghindar tetap aja ketemu. Haruto kan jadi risih.






"Kalo cowok lo dipanggil sama cewek lain pakai nama khusus yang lo buat, lo marah gak?"





Karina muncul sambil membawa beberapa buku di tangannya. Dengan sigap Haruto berdiri dan mengambil alih buku tersebut.

"Ya marah lah." Minju ikutan berdiri, "Tapi disini kan lo cuma orang yang dia anggap kakaknya."

"Siapa bilang?" Sinis Karina, "Kalo begitu ngapain gue ngasih contoh kayak tadi?"

Minju terdiam beberapa saat. Matanya membulat saat ia mulai paham maksud perkataan Karina.

"Lo sama dia..."

"Iya." Karina memeluk manja lengan Haruto, "Dia cowok gue."

Minju tersenyum pahit, "Lo pacaran sama anak SMA?"

"Trus kenapa?" Tantang Karina, "Kalo dia baik dan buat gue nyaman, umur gak jadi masalah, selagi legal buat dipacarin."

Minju speechless.

"Haruuu~, aku lapaar~" Rengek Karina, membuat Minju kaget.

Sebenarnya Haruto juga kaget, tapi Haruto paham Karina mode manja begini karena ada Minju. Sebagai cowok yang peka, Haruto harus mengimbangi perannya.

"Ya udah. Makan di tempat kesukaan kamu gimana?"

Karina mengangguk kencang.

Gemas dengan tingkah laku Karina, Haruto pun merangkul tubuh gadis itu dan pergi meninggalkan Minju yang masih mematung. Meskipun Haruto sudah mengajaknya pergi, sempat-sempatnya Karina menoleh ke belakang cuma untuk tersenyum jahil pada Minju sambil memeluk pinggang Haruto dengan sengaja.







"Udah ah kak, ntar anak orang nangis." Gumam Haruto sambil menahan tawa.

"Biar dia tau diri." Balas Karina sambil tersenyum.

"Eh bentar." Haruto menghentikan langkahnya, "Coba dong ngomong kayak gitu lagi."

Dahi Karina berkerut, "Kayak mana?"

"Haruuuu~ aku lapaar~" Ujar Haruto menirukan intonasi Karina tadi namun dengan suara beratnya, hingga Karina merinding dan refleks memukul bahu pria itu.

"Gak ah geli!"

"Trus tadi kok bisa?"

"Ya itu kan bentuk pertahanan aku supaya dia gak gangguin kamu lagi." Dengus Karina dengan pipi menggembung.






Cup~





"Gemas banget pacar aku, hahaha."

Setelah mencium pipi Karina, Haruto kabur sebelum gadis itu kembali memukul bahunya dengan kuat.

"HARU!" Teriak Karina sambil mengejar pria itu menuju parkiran, "Ini di kampus!"








"Oke, berarti nanti kita lanjutin di apart ya." Godanya sambil mengedipkan sebelah matanya hingga Karina kehabisan kata-kata.









"Ini pasti ajaran sesat Sunghoon! Awas aja  dia!" Geram Karina.











- e n d -

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang