"Gue bawa ay- muka kalian ngapa pada tegang semua?"
Karina dan Giselle saling adu pandang, lalu keduanya serentak tertawa dengan nada canggung.
"Hmm." Junkyu menatap sinis Giselle, "Jangan bilang kalian minum jam segini."
"Gak ya! Mana ayamnya? Buruan, gue lapar."
Giselle merampas kantong kresek dari tangan Junkyu dan membawanya ke meja depan televisi.
"Ada tamu ya tadi?"
"Ha?"
Junkyu menunjuk 3 buah cangkir diatas pantry. Karina merutuki dirinya dalam hati, harusnya ia tahu kalau Junkyu emang sedetail itu orangnya. Apalagi Junkyu emang udah sering bolak balik apartemen Karina sejak gadis itu tinggal disini.
"Itu gelas gue! Yang satunya bekas teh, yang satu untuk air putih!" Teriak Giselle.
"Ya santai dong jawabnya." Sungut Junkyu.
"Lo dari mana Kyu?"
Junkyu meletakkan cangkir itu dalam bak cuci piring, lalu merapikan beberapa detail ruangan yang sedikit bergeser, "Dari rumah. Trus ingat chat Giselle yang bilang mau ke apartemen lo pagi ini."
Karina memelototi Giselle diam-diam.
"Ini apaan, Rin?"
Karina menelan ludah ketika Junkyu sedang memperhatikan tanaman kacang hijau alias tugas biologi milik Haruto di jendelanya.
"Lo mulai tertarik buat melihara tanaman? Hahaha, tapi gak kacang ijo juga kali."
Karina tertawa canggung, "Iseng doang."
"Woy, sini makan! Kasian ayamnya dianggurin." Teriak Giselle, membuat Junkyu dan Karina menghampirinya untuk makan.
"Trus sekarang, gue harus ngapain?"
Pria berbadan jangkung itu kini tengah terduduk di lantai sambil bersandar pada pintu. Pikirannya sempat berkelana ntah kemana. Kenapa coba Karina dan Giselle sepanik itu saat Junkyu datang? Emangnya Junkyu gak dikasih tau kalo Karina tinggal se apartemen dengannya?
"Ck, ponsel gue di kamar pula. Mau sampai jam berapa terkurung disini." Cibir Haruto kesal.
Pria itu mendekati meja belajar Karina. Hanya ada lampu belajar serta sebuah buku bergambar anatomi manusia yang tidak Haruto mengerti. Beberapa foto polaroid ditempel di dinding kamar berwarna lilac ini. Sebagian besar sih foto Karina, Giselle, dan seorang pria. Bisa Haruto pastikan itu adalah Junkyu. Selebihnya foto Karina dengan Sunghoon, Jimin, orang tua Sunghoon, dan sepasang suami istri yang Haruto yakini adalah orang tua Karina.
Namun, dahi Haruto berkerut ketika menemukan foto lain disamping tempat tidur Karina. Foto Karina dengan seorang cowok berwajah tampan dan bermata tajam. Cowok itu bahkan lebih tinggi dari Karina dan tampak dewasa. Mereka sangat dekat, sampai-sampai Karina memeluknya dengan ekspresi bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionKarena kesalahpahaman, Haruto terpaksa menjadi roommate dari sepupu perempuan Sunghoon. "Bilang dong kalo maksudnya Jimin tu dia! Gue ngiranya Jimin abang lo!" "Ya gue kira lo nge-acc karna dah tau!" . . ©2022