6

606 70 3
                                    

"Han Jisung, dipanggil Bu Seulgi." Jisung mendongak dari kegiatan rutinnya—tidur di pagi hari sebelum pelajaran dimulai—saat seorang siswa dari kelas lain masuk ke kelasnya dan menepuk bahunya.

Dia mengangguk lalu segera melangkahkan kakinya menuju ruangan guru.

"Apa-apaan ini Han Jisung? Kau bermain-main denganku?"

Jisung tidak mengerti apa salahnya, ia baru saja duduk di depan meja guru dan guru cantik itu langsung melemparkan buku tulis kearahnya.

"Maaf Bu, saya salah apa?" Seingatnya ia tidak ada mencari masalah apapun di sekolah apalagi dengan gurunya, selain teguran yang ia terima karna tertidur dikelas waktu itu.

"Coba kau lihat buku mu itu!"

Jisung mengambil buku tulis yang tadi dilemparkan ke arahnya dari lantai, lalu membuka halaman pertama dan langsung disuguhi kertas kosong.

Dia tau sekarang kenapa guru ini marah padanya, mereka disuruh mengumpulkan tugas semalam, Jisung yakin sekali dia sudah mengerjakan tugasnya itu, tapi kenapa bukunya sekarang kosong?

"Bu, saya yakin saya sudah kerjakan."

"Lalu mana?"

Jisung bingung ingin menjawab apa, dia tidak punya bukti juga kalau dia sudah mengerjakan tugasnya.

"Bu, saya bersumpah."

"Katakan sumpahmu itu di depan tiang bendera sampai jam pulang sekolah."

"Tapi bu—

"Sekarang, Han Jisung."

Jisung tak berani melawan lagi, percuma saja jika ia membela diri, karna pada akhirnya guru akan lebih menang daripada murid.

Dia berjalan malas sambil menenteng bukunya, hari ini dia akan membolos jam pelajaran dari bel masuk hingga bel pulang, sungguh merepotkan.

Padahal dia yakin sekali dia memang mengerjakan tugas itu, Jisung membuka lagi bukunya sambil berjalan menuju kelasnya, dia menghitung lembaran buku itu.

"...23, 24.. kurang satu." Gumam Jisung, bukunya hanya memiliki 24 lembar hingga halaman tengah, itu artinya jumlah keseluruhan kertasnya ada 48, padahal buku miliknya ini isi 50 lembar, kemana satu lembar lagi?

Jisung yakin sekali ada yang merobek tugasnya.

Saat sampai dikelas, Jisung berseru di bangkunya, "Siapa yang merobek tugas di buku ini?!" Tanya nya pada siapa saja yang ada dikelas sambil mengangkat buku tulisnya.

"Aku, kenapa?"

Jisung memandang Minho yang menyahut, lalu dia melempar buku itu ke wajah Minho.

Dan Minho marah, dia berdiri dengan wajah menantang.

"Apa maumu hah?! Kenapa kau terus menggangguku?!"

Minho masih menatap angkuh kearah Jisung yang ternyata sedikit lebih pendek darinya, anak itu menarik kerah bajunya dan berteriak marah di depan wajahnya.

"Kenapa? Suka-suka ku lah mau ganggu siapa—

Bugh

Ucapan Minho terhenti seketika saat kepalan tangan Jisung menyapa rahangnya, dia merasakan ngilu untuk beberapa saat di bagian itu, lalu menatap tajam Jisung yang tengah mengatur nafas menahan emosi.

Suasana hati Jisung sedang tidak baik sejak semalam dikarenakan ibunya, ditambah lagi sebentar lagi ia akan menjalani hukuman yang diberikan gurunya, dan moodnya bertambah buruk karna lagi-lagi Minho mencari gara-gara dengannya.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang