24

563 43 4
                                    

Jalanan sedang macet saat Minho dan Jisung dijemput oleh supir pribadi Minho sepulang sekolah.

Minho melipat tangannya di depan dada dan mendengus menoleh jalanan padat di depannya, kalau begini terus kemungkinan ia akan sampai di apartemen pada malam hari.

Matanya menoleh kesana-kemari menghilangkan bosan, lalu sebuah toko pakaian wanita di pinggir jalan menarik perhatiannya.

"Hey, apa menurutmu itu bagus?" Minho menyenggol bahu Bangchan di depan dan menunjuk sebuah toko yang memajang sebuah baju yang...

Itu adalah baju maid dengan rok yang kira-kira sependek paha, warnanya hitam putih dan ada banyak renda yang imut menghiasinya, yang paling membuat Minho tertarik adalah, bando berbentuk telinga kucing berwarna hitam yang tampak cocok dipadukan dengan gaun maid itu.

"Itu imut tuan, kenapa anda bertanya?"

"Sepertinya aku ingin membelinya."

Sang supir langsung menoleh kearahnya, "Tuan membelinya untuk siapa?"

"Untuk Jisung, menurutmu dia imut tidak pakai itu?" Minho bertanya tanpa mengalihkan pandangannya.

Sang supir melajukan perlahan mobilnya saat barisan di depan maju, tapi macet masih berlangsung jadi mobil mereka tetap berada di sana.

"Emm... Menurut saya akan cocok sih tuan, tapi saya tidak yakin tuan Jisung akan mau memakainya." Sang supir menoleh kearah Jisung yang memejamkan mata sambil bersandar di bangku belakang samping Minho.

"Dia pasti mau, tunggu sebentar aku akan membelinya." Minho memegang pintu mobil, berniat akan membukanya sebelum sebuah tangan mencekik lehernya main-main.

"Siapa yang mau kau pakaikan baju itu, sialan?" Ucap Jisung dengan nada rendah, Minho sedikit kaget saat tangan Jisung masih mencekik lehernya, padahal tadi anak itu tertidur.

Atau dia hanya pura-pura?

"Iya iya, aku hanya bercanda, lepaskan leherku, kau membuatku takut." Minho lalu bernafas lega saat cekikan Jisung terlepas dan anak itu kembali memejamkan mata sambil bersandar di kursi mobil.

"Apa yang kau tertawakan?!" Minho menjitak kepala Bangchan membuat tawa mengejek itu terhenti seketika.

Lalu barisan kendaraan di depan mulai melenggang, membuat mobil mereka bisa melaju dengan leluasa menuju gedung apartemen.





"Kapan kau akan membalas perasaanku, Hannie?"

Jisung merinding mendengar panggilan dari Minho, ditambah anak itu yang memeluknya dari belakang sambil terus berjalan menuju apartemen milik Minho.

"Tunggu sampai kebun binatang punya dinosaurus hidup sebagai koleksi mereka."

"Kalau begitu tidak akan pernah dong?"

"Ya memang."

"Kau jahat uhh."

Jisung memutar bola matanya lalu membuka kunci pintu apartemen Minho dan masuk kedalam begitu pintu terbuka, Minho masih terus memeluknya sampai akhirnya Jisung berhenti berjalan membuat Minho ikut berhenti.

Dia langsung melepas pelukannya dari tubuh Jisung saat melihat ibu Jisung tengah merapikan tataan buah diatas meja makan.

"Ah kalian sudah pulang, kenapa sampai malam?" Dia bertanya dengan senyum ramah namun Minho dan Jisung hanya diam tak menjawab.

"Lupakan saja, lebih baik kalian langsung makan malam, aku membawakan makanan untuk kalian."

"Cih, sok perhatian." Minho berucap pelan, berlalu darisana untuk menaruh tas miliknya dan milik Jisung ke dalam kamar mereka.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang