Warn!! Kiss
Minho mendorong tubuh Jisung merapat pada tembok pagar rumah di belakang tubuhnya, dia menumpu tubuhnya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang Jisung agar anak itu tetap berdiri.
Dia menelan ludah, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Jisung yang hanya menatap diam dirinya.
Minho menempelkan bibir mereka dengan mata yang tak lepas memandang manik sayu di depannya.
Yang tadinya hanya menempel, kini Minho mulai menggerakkan lidahnya, membuka mulut dan menghisap lembut dua belah bibir Jisung.
Ini pertama kali baginya mencium bibir seorang pria, dia hanya pernah merasakan bibir lembut para wanita, dan.. ternyata bibir seorang pria tidak buruk juga.
Malahan terasa lebih enak?
Minho menyesap bibir bawah Jisung yang samar-samar terasa manis di lidahnya, tidak cukup hanya dengan melumat belahan kecil itu, Minho menggigitnya membuat mulut Jisung terbuka.
Dia melesakkan lidah kedalam sana, nafas Minho memburu saat lidahnya bertemu dengan lidah Jisung, ia membelit lidah itu, menimbulkan suara decakan samar yang membuatnya makin memanas.
Mengambil nafas beberapa detik lalu sambil memejamkan mata mengikuti Jisung, Minho kembali melesakkan lidahnya, kali ini Jisung membalasnya, mereka saling bertukar saliva hingga beberapa tetes menuruni dagu Jisung yang wajahnya harus sedikit mendongak agar dapat menjangkau bibir Minho.
Jisung membuka matanya, dua tangannya mengepal dan terangkat untuk memukul-mukul lemah dada Minho.
Minho kira Jisung butuh napas, tapi ternyata saat ia melepaskan anak itu, Jisung malah berjongkok dan memuntahkan isi perutnya.
Minho ikut berjongkok untuk memijit tengkuknya.
Dia baru sadar, diluar dingin sekali karna bulan ini mulai memasuki musim dingin, ditengah cuaca dingin begini dan dalam keadaan mabuk dia malah mengajak Jisung berciuman, harusnya kan mereka segera pulang ke rumah untuk menghangatkan tubuh.
Minho tertawa geli, dia menyentuh bibirnya, mengingat ciuman instensnya dengan Jisung tadi, rasanya luar biasa, kapan Minho akan merasakannya lagi ya...
Jisung mengayuh sepeda dengan Minho yang duduk di bangku belakang.
Minho mengusap telapak tangannya, menghilangkan rasa dingin darisana, ia memandang punggung Jisung, lalu memasukkan dua tangannya kedalam jaket sekolah Jisung.
Saat musim dingin begini, seragam sekolah akan berganti dari kemeja menjadi jaket hitam bergaris putih yang senada dengan celananya.
Jisung tidak mengenakan dalaman jadi tangan Minho bisa langsung menyentuh kulit perutnya yang hangat.
"Ck, keluarkan!" Jisung merasa risih tentu saja, ia mencoba mengeluarkan tangan Minho dari dalam jaketnya dengan satu tangan dan tangan lain fokus memegang stang sepeda.
"Minho! Jangan macam-macam!"
"Aku gak macam-macam, aku cuma ingin menghangatkan tubuh."
Jisung menyerah melarang Minho, jadi ia biarkan telapak tangan itu menempel.
Minho yang dibiarkan malah semakin menjadi, dia meraba perut Jisung yang samar-samar memiliki enam kotak, lalu naik ke atas dan dengan jahilnya menarik pucuk dada Jisung.
"Minho anjing!"
"Ah aduh duh iya iya ampun!" Minho mengeluarkan tangannya dari dalam jaket Jisung saat mendapat cubitan kuat pada lengannya, ia yakin pasti akan meninggalkan bekas berwarna biru.

KAMU SEDANG MEMBACA
addicted [minsung] √
Fiksi Penggemardua saudara tiri yang dipertemukan dalam sebuah takdir bagi Minho, Jisung adalah candu dia akan menjadikan Jisung miliknya meskipun mereka saudara sekalipun Lee Minho x Han Jisung BxB mature [COMPLETED]