Jisung berhenti tepat di depan pagar sebuah rumah, ia memeriksa sekali lagi alamat yang diberikan Changbin, merasa alamatnya sudah benar, dia pun mendekati gerbang dan menekan tombol di samping gerbang, sebuah jendela kecil dekat dinding gerbang terbuka, menampilkan seorang satpam yang menanyai Jisung ada perlu apa.
"Saya Han Jisung." Jisung baru mengenalkan namanya dan satpam itu langsung mengangguk dan membuka gerbangnya.
"Anda anak nyonya Han kan tuan, mari ikuti saya."
Jisung hanya tersenyum canggung, sedikit malas saat orang lain mengetahui hubungannya dengan wanita yang hampir tidak ia anggap itu, dia berjalan mengikuti satpam di jalanan keramik kasar yang lumayan panjang.
Jujur saja dia kagum, ibunya itu pintar juga memilih selingkuhan, lihatlah rumah ini, begitu besar, mewah dan ah sudahlah intinya pasti pemilik rumah ini merupakan orang penting yang berpenghasilan jutaan tiap harinya.
"Langsung masuk saja tuan, anda akan diarahkan oleh pelayan nanti."
Jisung membungkuk sopan pada satpam yang usianya mungkin sudah kepala empat itu, "Terimakasih pak."
Dia membuka pintu besar di bagian depan rumah dan langsung disambut oleh dua orang pelayan wanita.
Pelayannya saja cantik-cantik, batin Jisung, selama perjalanan ia tak henti menatap sekitarnya, ini pertama kalinya ia masuk kedalam rumah semegah dan semewah ini.
"Jisungie~" Jisung baru sampai di ruang makan yang ditunjukkan para pelayan tadi, begitu masuk kedalam sana, dia langsung disambut pelukan dari ibunya.
Jisung berdecih dalam hati, tapi karna ada orang lain disana, ia bersikap biasa saja, menjaga sopan santunnya.
"Sini duduk, nak." Sang ibu menarik tangan Jisung dan menyuruhnya duduk bersebrangan dengannya, pada bagian tengah meja makan panjang itu ditempati oleh lelaki paruh baya yang Jisung yakini pria itulah pria simpanan sang ibu.
"Kenalkan sayang, ini anakku, Han Jisung."
Jisung membungkukkan kepalanya saat tuan Lee menatapnya.
"Kau terlihat sangat muda, apa kau seumuran dengan anakku?" Tanyanya yang membuat Jisung bingung, ia kan tidak tau anak tuan Lee itu siapa.
"Ah, anakku kelas 12 sekarang." Ucap tuan Lee begitu melihat raut wajah bingung Jisung.
"Hmm, saya juga kelas 12 sekarang."
"Wah berarti kalian seumuran." Tuan Lee tersenyum, satu-satunya wanita disana tersenyum senang melihat interaksi keduanya.
"Ayo dimakan, pilih apapun yang kau suka, kalau bisa habiskan jangan sampai bersisa." Seru tuan Lee menawarkan banyaknya hidangan diatas meja kepada Jisung sambil menepuk bahu anak itu.
Jisung tentu saja canggung, ia memindahkan nasi kedalam mangkuk lalu mengambil sepotong daging panggang dengan sumpitnya, ibu Jisung menarik sebuah piring, mengisinya dengan beberapa jenis hidangan lalu menaruhnya di depan Jisung.
"Cobalah yang itu, kau pasti suka." Ucapnya sambil tersenyum, Jisung ikut tersenyum walau hanya senyum paksa.
"Kau punya anak yang manis, dan dia sangat sopan." Tuan Lee memuji Jisung membuat ibu Jisung tersenyum cerah, dia berdiri dan mencondongkan tubuhnya kedepan, tangan kanannya meraih Surai Jisung yang jatuh menutupi dahi hingga alisnya.
"Dia memang anak yang manis." Ucap wanita itu sambil mengusak Surai anaknya.
Jisung berdecih tidak suka dalam hatinya.
"Ahh, harusnya kau bertemu dengan anakku malam ini, tapi dia tidak mau datang." Tuan Lee berkata dengan nada lesu.
"Maaf tuan, memangnya anak anda sedang kemana?" Tanya Jisung hati-hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
addicted [minsung] √
أدب الهواةdua saudara tiri yang dipertemukan dalam sebuah takdir bagi Minho, Jisung adalah candu dia akan menjadikan Jisung miliknya meskipun mereka saudara sekalipun Lee Minho x Han Jisung BxB mature [COMPLETED]