12

536 64 0
                                    

"Butuh tumpangan?" Tanya Minho dari atas sepedanya saat melihat Jisung berdiri di depan gerbang, bel pulang sekolah baru berbunyi beberapa menit lalu, dan sekarang anak itu tengah memprediksi cuaca.

Jika sekiranya hujan akan turun sebentar lagi, maka Jisung akan menunggu di sekolah saja sampai hujan reda.

"Ayo naik, masih sempat kalau naik sepeda."

Jisung menoleh kearah Minho, berpikir sebentar lalu memutuskan untuk naik ke bangku belakang sepeda.

Minho mengayuh sepedanya menjauhi sekolah, awan mendung semakin tebal, mereka baru setengah jalan dan rintik hujan mulai turun menjadi gerimis kecil.

Dia menghentikan sepedanya, membuka tas nya dan mengeluarkan jaket olahraganya dari sana.

"Pakai ini buat lindungi kepalamu."

Jisung memandang bingung tangan Minho yang menyodorkan seragam olahraga padanya, "Lalu kau?"

"Huh, aku ini sudah kebal kena hujan, kau saja yang pakai." Ucapnya sombong, Jisung mendengus lalu meraih jaket Minho dan memakaikannya sebagai pelindung kepalanya.

Minho mengusap wajahnya yang basah akan air hujan, dingin sekali, dia basah kuyup dan tubuhnya menggigil, bahkan kakinya bergetar kedinginan sambil masih terus mengayuh pedal sepeda.

Sedangkan Jisung tenang saja di belakang sana, paha hingga kakinya memang basah, namun bagian kepala hingga dadanya aman karna jaket olahraga sekolah mereka memang waterproof.

Minho menyandarkan sepedanya di tembok rumah Jisung lalu mengikuti pria itu masuk ke dalam rumah.

"Sudah tau hujan kenapa tetap pulang?" Changbin menanyai begitu Jisung sampai di dalam rumah dengan celana seragam basah dan kemejanya yang juga sedikit basah.

"Tadi setengah jalan belum hujan, tidak tau akan sederas ini." Jisung menarik handuk yang Changbin berikan padanya.

Pandangan Changbin teralihkan begitu melihat seseorang lain di belakang Jisung yang basah total dari ujung kepala hingga ujung kakinya.

"Astaga Jisung, bawa temanmu ke kamar, beri dia baju ganti, dia bisa sakit kalau terus basah-basahan begini."

Jisung melirik Minho yang hanya diam seperti bocah yang tengah memperhatikan dua orang dewasa berbicara.

"Tidak sudi, bawa saja dia ke kamarmu."

"Hish, dia temanmu kan, kau uruslah dia, aku akan panaskan bakpao yang ku beli tadi siang, kalau sudah berganti baju ajak temanmu itu makan bersama kita." Changbin menepuk bahu adiknya lalu berlalu ke arah dapur.

"Kenapa kau hanya diam disitu seperti orang tolol?" Tanya Jisung saat Minho hanya diam tidak mengikutinya yang berjalan ke arah pintu kamarnya.

"Shh— kau tidak lihat? A—aku kedinginan bodoh, uhh, bicara saja susah." Minho bergetar saat berbicara, dia berjalan perlahan kearah Jisung lalu ikut masuk saat Jisung membuka pintu kamarnya.

Jisung membuka lemari bajunya, menarik satu buah celana training dan sweater tebal darisana lalu ia lemparkan keatas kasur ukuran kecilnya.

"Kau mau mandi atau langsung ganti baju?"

"Apa kau punya air hangat?"

Jisung mengangguk, melemparkan handuk pada Minho dan menyuruh Minho mengikutinya ke kamar mandi yang berada diluar kamar.

Dia mengatur pemanas air lalu menghidupkan keran yang mengalirkan air hangat.

"Hey, kau kan basah juga, tidak mau mandi bersama saja?" Minho menarik tangan Jisung yang akan melangkah keluar.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang