17

546 53 2
                                    

Hari ini adalah hari pembukaan toko baru milik Felix, Changbin, Minho, dan Jisung akan membantu menata toko dan lain sebagainya, jadi pagi-pagi sekali mereka sudah berada disana.

Menata meja dan kursi makan, lalu menaruh karangan bunga di bagian luar, Jisung mengusap tangannya setelah selesai mengangkat satu tiang karangan bunga, dia menyipitkan mata saat angin dingin berhembus menerpa wajahnya, saat menatap ke arah jalanan, ada sebuah mobil yang tak asing di matanya.

Dan benar saja, itu mobil ibunya, Jisung menyerngit heran, bukannya harusnya terakhir kali ia melihat wanita itu adalah saat dia diundang makan malam di rumah calon suaminya? Lalu untuk apa wanita ini datang lagi?.

"Kenapa kau disini?"

"Ah Jisung, ibu.. ada yang ingin ibu sampaikan padamu, tolong dengarkan sebentar."

"Bukannya kau bilang tidak akan mencariku lagi?"

"Ibu mohon, dengarkan ibu dulu."




Minho menaruh bunga kecil sebagai hiasan meja yang baru di bersihkannya, ia berjalan ke bagian dapur untuk mencari Jisung, namun anak itu tidak ada disana, "Felix, dimana Jisung?"

Felix yang tengah memasak sebuah hidangan menoleh, dia celingukan kesana kemari, lalu menunjuk kearah luar saat melihat Jisung berdiri dengan seorang wanita disana.

"Aku kesana dulu."

Felix hanya mengangguk lalu Minho berjalan keluar kearah Jisung.

"Kau? Sedang apa kau disini?" Kalimat yang pertama kali Minho lontarkan begitu melihat wanita yang dikenalinya berdiri di depan Jisung.

"Jisung ayo pergi, dia bukan orang yang baik." Minho menarik pergelangan tangan Jisung namun Jisung tidak beranjak dari tempatnya, ia memandang Minho dan ibunya bergantian dengan wajah bingung.

"Loh, Minho? Jisung? Kalian saling mengenal?" Wanita itu tersenyum senang.

"Baguslah, kalian berdua terlihat akrab."

"Apa ini? Jisung? Kau mengenalnya?" Minho bertanya, namun Jisung masih bingung dengan keadaan, maka sang ibu lah yang menjawab pertanyaan itu.

"Ah, Minho, kenalkan ini anakku yang aku ceritakan waktu itu, Han Jisung."

"Dan Jisung, Minho ini adalah anak dari calon suamiku."

Jisung memandang keduanya dengan ekspresi yang sulit diartikan, dia melepas genggaman Minho dan berlalu cepat dari sana.

Minho lalu mengikutinya, meninggalkan wanita itu sendirian dengan raut wajah senangnya, ia senang anak dan calon anaknya ternyata saling mengenal, bahkan terlihat dekat.






"Jisung!"

"Tunggu! Kau kenapa?!" Minho membalik bahu Jisung agar menghentikan langkahnya, hingga sekarang mereka berdiri berhadap-hadapan di depan pintu masuk rumah.

Jisung mendorong Minho keluar dan ingin menutup pintunya namun Minho dengan cepat menahan pintu itu, dia masuk kedalam lalu mendorong bahu Jisung hingga mundur beberapa langkah.

"Kenapa kau tak bilang kalau kau anak selingkuhan ibuku?" Pertanyaan Jisung terdengar dingin, namun disertai emosi pada raut wajahnya, Minho jadi bingung dibuatnya.

"Aku baru tau kalau dia ibumu!"

"Lihat aku!" Minho mengapit pipi Jisung, mengarahkan wajah Jisung agar menghadapnya, namun mata Jisung tidak mau menatapnya.

"Kau marah padaku?"

Jisung hanya diam dan masih tidak mau menatap Minho.

"Kau marah padaku hanya karna aku anak selingkuhan ibumu?!"

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang