33

665 48 2
                                        

"Kau melakukan apa padanya?"

Minho membalas tatapan dari dokter pria itu yang menatap dengan tatapan curiga ke arahnya.

"Aku? Aku tidak melakukan apa-apa." Ucapnya mengelak karna dia akan merasa sangat malu jika mengatakan hal yang sebenarnya.

Dokter itu menghela nafas, "Lalu bisakah kau jelaskan kenapa dia berdarah di bagian sini? Apa bisa seseorang secara tidak sengaja terluka di dalam sini? Apa dia melukai dirinya sendiri di dalam sini?" Ucapnya sambil menunjuk bagian bawah Jisung yang tertutupi selimut.

"Kau tau kenapa masih tanya." Minho jadi kesal karna dokter ini terlihat menyudutkannya.

"Hahh.. sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa melakukan itu? Kau tau? Sex kasar hingga berdarah seperti ini berbahaya, jika dia kehilangan banyak darah bagaimana?"

Minho hanya diam memandang wajah Jisung yang belum sadar.

"Kalian melakukannya karna memang ingin atau kau melakukannya karna marah akan suatu masalah?"

Minho tidak ingin menjawabnya, masalahnya dengan Jisung hanya dirinya dan Jisung saja yang boleh tau.

"Baiklah kau tidak perlu memberitahuku." Dokter itu bangkit dari duduknya untuk menyentuh bagian leher Jisung, "Kau mencekiknya kan? Dan ada bekas benturan di belakang kepala, jangan lakukan itu lagi, kau tau memukul seseorang di belakang kepala bisa berakibat fatal, orang ini bisa kehilangan nyawanya jika terjadi pendarahan serius disini."

"...."

"Dia pingsan karna anemia, ada pendarahan kecil di belakang kepalanya namun itu masih bisa diatasi, kau tenang saja, dia akan sadar tidak lama lagi."

"Aku sudah berikan obat disini, pastikan dia meminumnya dengan benar, dan aku harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi."

"Sampaikan salam pada ayahmu, aku pergi." Dokter itu keluar dari ruangan meninggalkan Minho yang hanya diam memandangi wajah Jisung.

Kenapa jisung terlihat lemah sekali saat ini? Bukankah dia adalah pria yang kasar dan suka memakai kekerasan? Bukankah dia pria kuat yang bahkan bisa mengalahkan Minho saat mereka bertengkar? Kenapa sekarang dia hanya terbaring lemah begini? Minho jadi merasa bersalah melihatnya.

Ia bingung, Jisung pasti akan marah padanya setelah anak ini bangun, lalu apa yang harus ia lakukan setelahnya? Terus mengikat Jisung agar tidak melawan lalu kabur? Itu hanya akan membuatnya kembali sakit.

Minho menarik jemari Jisung, mengecupnya sambil menundukkan wajahnya, "Jisung... Maaf..." Lirihnya yang tak menyadari jika Jisung telah sadar dari pingsannya.

Jisung menarik tangannya yang dipegang Minho, dia menolehkan kepalanya kearah samping yang berlawanan dengan tempat Minho duduk.

"Jisung.. Jisung aku.. aku minta maaf."

Jisung tidak menyahut, dia berusaha bangkit dari kasur, memaksakan tubuhnya yang terasa pegal, sakit di beberapa tempat dan kepalanya yang pusing untuk bergerak turun dari kasur itu.

Minho dengan cepat berdiri menahan tubuhnya, "Mau kemana? Disini dulu, kau masih belum pulih."

"Bagaimana aku bisa pulih jika aku terus disini?" Jisung menatap sinis padanya, dia mendorong tubuh Minho tapi tubuhnya malah ikut oleng, untung saja Minho dengan sigap menangkapnya.

"Biarkan aku merawatmu dulu."

"Bukankah kau hanya ingin menyakitiku?"

"Jisung maaf.. tolong biarkan aku merawatmu setelah itu aku akan melepaskanmu." Minho mendorong pelan tubuh Jisung agar berbaring kembali di kasur dan Jisung menurut.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang