29

541 49 1
                                        

Jisung mendapat pesan dari nomor tak dikenal di ponselnya, karna sering menerima panggilan juga pesan dari nomor itu, ia jadi hafal siapa pemiliknya walaupun tidak menyimpan kontaknya.

"Kau ada waktu luang siang nanti? Ayo bertemu di resto xxx"

Jisung membaca pesan baru yang dikirim Yuna, baru ingin membalasnya, Minho merebut ponsel miliknya dari belakang.

"Minho, balikkan."

"Kau menerima ajakannya?"

"Apa menurutmu aku harus menerimanya?"

"Kau ingin pergi?"

"Ya."

Minho menaikkan sebelah alisnya lalu mengetik balasan untuk Yuna, kemudian mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.

Jisung lagi-lagi dibuat geleng-geleng kepala melihat kelakuan Minho yang sesukanya, ia melihat balasan yang diketikkan Minho, lalu menuju dapur untuk memasakkan Minho sesuatu sebelum dia pergi nanti siang.

"Kau membiarkanku pergi?" Jisung memandang Minho di depannya yang tengah memakan soto buatannya, pria itu hanya mengendikkan bahu sebagai balasan.

"Kau tidak cemburu?"

Minho menaruh sendoknya di mangkuknya, "Bukannya kau yang menyuruhku untuk tidak mudah cemburu?"

"Hm, tapi aku tidak yakin kau berubah secepat ini." Jisung menyipitkan matanya menelisik raut wajah Minho.

"Yakin saja, aku berusaha jadi pacar yang baik untukmu."

Jisung mengendikkan bahunya lalu meminum teh hangat yang dibuatnya, "Kau yakin?"

Minho mengangguk, "Aku percaya padamu, sayang." Ucapnya yang sungguh membuat Jisung sedikit merinding karna tak terbiasa dengan panggilan itu.

Dia mengangguk sambil tersenyum, Jisung rasa Minho benar-benar telah percaya padanya.

Dia lega



Jisung sampai di resto yang disebutkan Yuna di pesannya, ia mengedar pandangan ke setiap penjuru cafe yang tak terlalu ramai pengunjung, maklum masih siang hari, biasanya tempat seperti ini akan ramai pada malam hari.

Ia menemukan Yuna yang duduk di meja paling pojok dekat jendela, wanita itu sedang merias diri saat Jisung berjalan mendekati mejanya.

"Oh hai, Hannie."

"Hm." Jisung mengangguk lalu mendudukkan diri di depan Yuna.

"Apa riasanku rapi?" Yuna memajukan wajahnya kearah Jisung.

"Eum, ya rapi."

"Kau ingin pesan apa?"

Jisung membuka buku menu, baru akan membacanya, Yuna menarik buku itu dari tangannya, lalu sambil tersenyum ia berkata, "Aku tau apa yang kau suka, biar aku pesankan untukmu." Ucapnya yang kemudian memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka.

Setelah pelayan pergi, ada dua orang lelaki yang mengambil tempat di meja sebelah mereka, dua orang itu memakai seragam tentara.

Jisung mulai memikirkan satu kemungkinan, tapi ia berusaha tidak terlalu memikirkannya.

"Silakan dinikmati pesanannya~" pelayan itu tersenyum ramah setelah menghidangkan pesanan di meja Yuna dan Jisung, dia pergi setelah sedikit membungkuk pada mereka.

"Kau masih suka ini kan?" Yuna menunjuk bulgogi dan ramyeon dengan sumpitnya.

Jisung mengangguk, "Jadi yang mana milikku?" Dia sedikit bingung saat Yuna malah memesan dua jenis makanan yang berbeda, dan ia suka kedua makanan itu, jadi mana yang miliknya, dan mana yang milik Yuna?

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang