34

581 40 4
                                    

"Ah, Minho, kemana saja? Kenapa telfon dariku tidak diangkat?"

Minho yang baru masuk ke rumah ayahnya harus berhenti saat ibu barunya menahan langkahnya.

"Handphoneku rusak."

"Huh.. apa kau tau dimana Jisung? Sudah tiga hari dan dia menghilang tanpa kabar, bahkan Changbin tidak tau dimana anak itu, Yuna juga sudah mencarinya tapi belum ketemu juga, padahal aku sudah menyiapkan semua keperluannya untuk pergi ke luar negri, tapi anak itu malah menghilang."

Minho mengendikkan bahunya, "Mungkin dia tidak ingin pergi makanya dia menghilang."

"Tidak mungkin, dia akan pergi bersama gadisnya, tidak mungkin dia menolak."

"Bisakah.. kau panggil gadis itu kemari?"

Wanita itu berkedip beberapa kali lalu mengiyakan permintaan Minho, dia menelfon Yuna dan menyuruh anak itu untuk datang ke rumah.






"Kau mau membawaku kemana?" Yuna bertanya setelah beberapa menit hanya diam di dalam mobil dengan Minho yang hanya fokus pada jalanan di depannya.

"Ketemu Jisung."

"Hah? Serius? Kau tidak bohong kan?"

Minho meliriknya lalu memutar bola mata melihat raut wajah antusias Yuna di sampingnya.

"Kenapa kau masih saja mengganggu Jisungku? Kau dan dia sudah tidak ada hubungan, kau ingat itu kan?"

"Lalu kenapa? Apa salahnya berjuang? Aku masih sayang padanya, itu sebabnya aku tidak menyerah padanya."

"Tapi dia sudah punya pasangan."

Yuna melirik Minho dengan ekspresi tak suka, "Kau itu kakaknya, kalian bersaudara sekarang, bagaimana bisa kalian menjalin hubungan yang seperti itu? Lagipula dua orang laki-laki yang saling menyukai itu tidak normal."

Minho membalas lirikannya dengan wajah tak peduli, "I don't fucking care."





Begitu sampai di mansion tempat Minho menyekap(?) Jisung, Yuna langsung berlari ke ranjang pria itu dan memeluk Jisung yang tengah bersandar di headbed.

Namun pelukan itu tak berlangsung lama karna Minho dengan cepat menarik Yuna menjauh dari Jisung dan menyuruh wanita itu duduk di kursi.

Lalu Minho duduk di kursi di sisi lain kasur, berhadapan dengan Yuna.

Yuna tidak peduli dengan sekitarnya, dia hanya memikirkan dan peduli pada Jisung yang tampaknya sedang sakit, "Hannie apa yang terjadi padamu? Kau baik-baik saja kan?"

Jisung mengangguk, malah Minho lah yang menjawab pertanyaan Yuna barusan, "Dia baik, hanya kesusahan berjalan saja."

Yuna yang mendengar itu jadi khawatir pada Jisung, dia memegang bahu Jisung, "Kenapa? Apa kakimu terluka? Apa parah?"

"Apa kau tidak pernah tau, sex juga bisa membuat seseorang susah berjalan?" Minho berkata dengan entengnya sementara Jisung sudah memelototinya.

Yuna sendiri melongo di tempatnya, tidak menyangka kalau hubungan antara kakak adik di dekatnya saat ini memang serius dan sudah sampai ke tahap itu.

Dia memandang Jisung tidak percaya, selama dia mengenal Jisung tak pernah sekalipun terlintas di pikirannya Jisung akan berhubungan dengan pria, terlebih menjadi pihak bawah.

"Dia bohong kan, Hannie?"

Jisung ragu ingin menjawab, namun kemudian dia menggeleng, "Dia tidak berbohong, aku begini karna dia bermain kasar."

Bukannya merasa bersalah karna telah membuat Jisung sakit, Minho malah melemparkan raut wajah bangga kearah Yuna yang memandangnya dengan ekspresi tak suka.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang