Jisung membuka bungkusan manisan apel di tangannya, ada lima tusuk apel kecil di dalam sana, hanya dilihat saja dia sudah bisa merasakan betapa manisnya makanan itu.
Minho yang duduk di sebelah Jisung hanya memperhatikannya, dan supirnya di depan sana hanya fokus menyetir, mengantar tuannya menuju sekolah.
"Mmm~" Jisung bergumam sambil menggigit apelnya, merasakan manis menjalar ke seluruh indera perasanya, manis sekali dan Jisung menyukainya.
Minho menyenggol-nyenggol lengan Jisung, meminta perhatian pada pria itu agar membagi manisan itu dengannya, mereka kan beli bersama, masa hanya Jisung yang menikmatinya.
Minho hanya menatap diam plastik manisan yang Jisung sodorkan, membuat Jisung menyerngit bingung, tadi pria itu mau tapi saat Jisung memberikannya dia hanya melihati manisan itu, mau Minho apa sih?
Mengendikkan bahu tak peduli, Jisung kembali menggigit apelnya, gerakannya terhenti saat wajah Minho muncul di depannya dan ikut menggigit apel yang masih di depan mulutnya.
Alhasil mereka berbagi manisan itu, saat selesai mengunyah Jisung protes, "Kenapa kau makan punyaku? Disini masih banyak."
"Punyamu lebih enak."
Jisung tak memperdulikan Minho, dia kembali mengeluarkan satu tusuk manisan dari dalam plastik, lalu mendorong wajah Minho saat anak itu kembali mendekatkan wajahnya untuk ikut menggigit apel di tangan Jisung.
Bangchan di depan sana hanya tersenyum kecil, ia menoleh ke belakang untuk berbicara dengan Minho, "Benar kan tuan, saya yakin tuan pasti senang punya saudara seperti dia." Ucapnya lalu melirik Jisung.
Minho tersenyum, saudara? Saudara apa? Aku menganggapnya sebagai pacar, ucap Minho dalam hati.
Mereka sampai dekat gerbang sekolah, Minho dan Jisung turun bersamaan dari dalam mobil.
"Hey, lihat."
Jeongin mengikuti arah yang ditunjuk Hyunjin, ia melihat Jisung dan Minho yang baru saja turun dari mobil dan berjalan bersama ke gerbang sekolah dengan Minho yang merangkul bahu Jisung.
"Kenapa mereka pergi bersama? Satu mobil pula." Hyunjin bertanya-tanya
Jeongin mengendikkan bahu, "Mungkin mereka pacaran."
Hyunjin terdiam, dia merangkul bahu Jeongin dan menyembunyikan wajahnya di bahu Jeongin, "Haruskah aku menyerah?"
"Hey, Hyunjin, kau yakin kau suka dengan Jisung? Kau yakin itu bukan sekedar rasa kagum?"
"Entahlah, aku dulu sempat ingin mengajaknya pacaran, tapi setelah melihat kedekatannya dengan Minho, rasanya aku tak punya kesempatan."
Jeongin menepuk-nepuk lengan Hyunjin lalu mulai melangkah dengan Hyunjin yang masih merangkulnya.
"Kalau begitu cepat lupakan sebelum kau makin menyukainya."
"Jeongin, apa.. tawaranmu waktu itu masih berlaku?"
"Tawaran apa?"
"Waktu kau bilang, "kau ingin memacariku?" Begitu, apa masih berlaku?"
"Aku tidak serius dengan itu kau tau."
"Bagaimana jika aku menganggapnya serius?"
Jeongin menatap Hyunjin saat Hyunjin menegakkan kepalanya, mereka berhenti berjalan untuk beberapa saat.
"Kau mau coba pacaran denganku?" Jeongin memastikan, dan Hyunjin mengangguk.
"Yakin tidak menyesal?"
"Untuk apa aku menyesal?"

KAMU SEDANG MEMBACA
addicted [minsung] √
Fanfictiondua saudara tiri yang dipertemukan dalam sebuah takdir bagi Minho, Jisung adalah candu dia akan menjadikan Jisung miliknya meskipun mereka saudara sekalipun Lee Minho x Han Jisung BxB mature [COMPLETED]