21

748 54 3
                                    

Warn!!! Sex scene


"Mmh! Mmnn.. haa hmhh." Jisung mencoba mengatur nafasnya yang tak beraturan akibat meladeni ciuman dari Minho.

Minho menabrakkan bibir dan menggigit belahan bibirnya tanpa ampun, Jisung yang tidak tahan terpaksa harus membuka mulutnya untuk meraup oksigen, yang mana malah membuat Minho makin gencar dengan aksinya.

Melesakkan lidah dalam-dalam, mencari lidah Jisung dan dengan semangat ia menyesap lidah itu, menukar saliva miliknya dengan milik Jisung, membuat ciuman basah mereka menimbulkan decakan yang memenuhi kesunyian kamar.

Untaian benang saliva tertinggal saat Minho menarik sedikit wajahnya dengan nafas terengah, dia mengakhiri ciuman panas itu dengan kecupan singkat di bibir Jisung yang mulutnya sedikit terbuka dengan nafas sama terengahnya dengan Minho.

"Bibirmu membuatku candu, Hannie."

Jisung memejamkan matanya, panggilan itu lagi.. dia bisa gila jika Minho terus memanggilnya dengan panggilan itu, karna setiap ia mendengar nama itu, maka kenangan bersama mantannya akan berputar seperti sebuah film di dalam kepalanya.

Minho membuka tali pinggang Jisung, menarik bagian bawah kemeja yang dimasukkan kedalam celana pria itu, lalu dengan cepat membuka semua kancingnya.

Tangannya mengelus perlahan dari tulang selangka hingga perut Jisung, merasakan begitu halusnya kulit pria yang ada di bawahnya ini.

Wajahnya mendekat pada dada Jisung, mengecup beberapa kali disana lalu meraup pucuk dada itu dengan hisapan kuatnya.

Membuat Jisung yang tadinya terpejam karena terbayang masa lalu, kini membuka mata terkejut, dia mencoba menjauhkan kepala Minho dari dadanya namun Minho menangkap tangannya dan menahannya dengan genggaman yang kuat.

"Hhh.. ngg.."

Jisung melemas untuk beberapa saat, membuat Minho mengambil kesempatan untuk meremas kuat sebelah dada Jisung yang belum ia jamah.

Minho mengangkat wajahnya lagi hanya untuk melihat ekspresi Jisung, anak itu tengah terpejam dengan wajah menoleh ke samping, membuat leher jenjangnya menarik perhatian Minho.

Langsung saja dia mendaratkan lidahnya disana, menjilat lalu menghisap kuat leher Jisung di beberapa tempat hingga bercak kemerahan menghiasi kulit itu.

"Hannie.."

Jisung makin mengeratkan pejaman matanya, dia membuka mulutnya kecil untuk bernafas, seakan tak cukup jika hanya menghirup oksigen lewat hidungnya.

Minho menyadari hal itu, setiap kali ia memanggil Jisung dengan sebutan 'Hannie' anak itu akan lebih tenang, tubuhnya akan pasrah dan tidak lagi melawan.

"Minho.. jangan dilanjutkan." Jisung membuka matanya, menatap Minho yang masih berpakaian lengkap di atas tubuhnya.

"Kenapa? Kita sudah sampai sini, lihat, bahkan aku sudah tegang." Minho menarik tangan Jisung kearah kejantanannya yang masih tertutup kain celana pendeknya.

"Kau pun sama kerasnya, Hannie." Tangan Jisung diarahkan ke miliknya sendiri, tidak sekeras milik Minho, tapi ia tau miliknya mulai bereaksi.

"Minho.. aku tidak mau kau tertular."

"Shhh.. diam dan nikmati saja." Minho menaruh jari telunjuknya di bibir Jisung, dia mengusap pipi anak itu lalu duduk di perut Jisung sambil membuka kaosnya.

Minho kembali membawa Jisung ke dalam ciuman panas penuh nafsu, kali ini Jisung membalasnya walau gerakannya sedikit kaku karna keraguan yang masih menyerangnya.

Sebelah tangan Minho menyusup ke punggung Jisung, dia melepas ciuman setelah merasa puas, menegakkan tubuhnya lalu membalik tubuh Jisung menjadi tengkurap dengan mudahnya.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang