25

698 57 0
                                        

⚠sex scene⚠



"...bagaimana kalau.. aku yang diatas?"

"....baiklah."

Minho membaringkan tubuhnya, membiarkan Jisung mengambil posisi diatas tubuh diantara kedua kakinya, Minho mengulurkan tangannya membuka laci nakas di samping tempat tidur dan menarik satu buah pelumas dari dalam sana.

"Kau harus menyiapkan milikmu dulu." Ucap Minho saat Jisung mengecupi area leher hingga tulang selangkanya.

Jisung menegakkan tubuhnya lalu melepaskan celana pendek juga celana dalamnya, menyisakan kaos lengan pendek yang masih melekat di tubuhnya, melihat itu, Minho ikut menanggalkan seluruh kain di tubuhnya.

"Sini biar ku bantu."

Jisung yang tengah memainkan miliknya dengan tangannya menoleh kebawah, ia lalu menarik tangannya dari miliknya, menunggu Minho yang katanya ingin membantunya.

"Aku susah jika kau disana, kemari." Minho menepuk perutnya, menyuruh Jisung duduk disana.

Jisung ragu sebenarnya, tapi karna miliknya sudah mengeras dan ingin langsung dipuaskan, ia pun menuruti Minho dan naik keatas perut pria itu.

Tangan kanan Minho bermain dengan lihai, bergerak naik turun dengan pijatan yang sungguh membuat Jisung nikmat hingga dia sedikit mendongak dengan mata terpejam dan peluh yang mulai membasahi dahinya.

Minho menjilat bibir bawahnya melihat pemandangan indah diatasnya,

Tangan kirinya bergerak perlahan, membuka penutup lube dan membiarkan cairan licin yang terasa dingin itu melumuri jarinya.

Jisung langsung membuka matanya terkejut begitu Minho memasukkan dua jari kedalam hole nya.

"Minho, kau mau apa— ukh" Jisung menatap tajam Minho yang mulai mengeluar-masukkan dua jarinya itu.

"Menyiapkan mu, agar kau tak merasa sakit saat aku masuk nanti."

"Minho— bukan begini nnh yang ku maksud!" Jisung merinding saat jari Minho mengenai sesuatu di dalam sana yang membuat tangannya terasa lemas hingga tubuhnya hampir saja ambruk jika ia tidak segera menahannya.

"Lalu bagaimana? Bukannya ini sudah benar? Kau bilang kau ingin diatas, sekarang kan kau diatas." Minho menaikkan alisnya menggoda Jisung.

Anak itu ingin bangkit dari atas tubuhnya namun Minho menaikkan kedua lututnya dan menahan pinggang Jisung dengan tangan kanannya.

"Bukan begini!! Anh— maksudku.. aku yang menusuk—mu.."

Minho mengeluarkan jarinya, lalu menghentak masuk kejantanannya selagi lubang Jisung masih renggang.

Hal itu menghadirkan pekikan Jisung, walau direnggangkan sebagaimana pun, tetap saja ukuran milik Minho yang seperti itu akan membuat lubangnya sakit saat benda itu memaksa masuk kedalamnya.

"Minhh ho.. kau— sialannhh."

Minho tersenyum miring, "Aku ini seorang top Hannie, posisiku tidak akan berubah semudah itu," dia lalu memeluk pinggang Jisung lalu memundurkan tubuhnya agar bisa bersandar di headbed.

Dengan posisi ini, miliknya jadi tertanam lebih dalam dan Minho semakin mudah menggerakkannya.

"Hnggh ah!"

Lelaki itu tidak memberi waktu baginya, Jisung merasa frustasi saat kejantanan Minho bergerak cepat dan dengan posisi seperti ini, batang itu menumbuk telak prostatnya.

Dia mengalungkan tangan pada leher Minho karna tak kuat dengan getaran yang dihantarkan tiap kali kejantanan di dalam sana menumbuk titik nikmatnya.

Minho menolehkan kepalanya, mencari bibir Jisung yang dapat dengan mudah ia jangkau, mereka berciuman dengan jari-jari Jisung yang meremat kuat bahunya saat Minho makin semangat menggerakkan pinggulnya.

addicted [minsung] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang