16

560 83 4
                                    

"Kau sudah periksa ke dokter?" Tanya Mark, sembari menatap Wren yang sedang menyeruput teh hangat.

Wren menggeleng. "Belum,"

"Aku akan menemaninya ke dokter besok," celetuk Luna yang sedang menuangkan teh untuk Mark.

"Beritahu aku hasil pemeriksaannya." Ucap Mark, yang membuat Wren mengernyit.

"Untuk apa?" Tanya Wren.

"Eumm... aku hanya ingin tahu kondisimu dan bayimu," jawab Mark.

Luna memberikan teh milik Mark dengan sedikit kasar.

"Apa dia istrimu? Kenapa kau sangat peduli dengannya?" Cibir Luna. Mark memang tidak mengenalnya, tapi Luna tahu Mark siapa.

"Wren itu sendiri, aku yang paling dekat dengannya," Mark membela diri, ia benar-benar merasa tidak bermaksud apapun, ia hanya ingin tahu kondisi Wren.

"Luna benar Mark, aku takut terjadi salah paham dengan istrimu." Ucap Wren.

"Astaga, aku sungguh-sungguh hanya ingin tahu kondisimu. Wajar aku mengkhawatirkanmu kan? Aku satu-satunya yang paling dekat denganmu, kau tidak punya siapapun. Baiklah, aku akan mengajak Carmel juga untuk tahu kondisimu," ujar Mark.

"Hei-hei, ralat ucapanmu soal tidak mempunyai siapapun. Wren punya dirinya sendiri, dan aku, aku sekarang yang akan selalu ada di sampingnya. Kau tidak sadar kalau sedang membuat percikan api?" Papar Luna sambil berkacak pinggang.

Mark mendengus kesal. "Jangan berlebihan! Anggap saja aku keluarga Wren!"

Wren diam, ia bingung dengan situasi saat ini. Apa Mark benar-benar akan menganggapnya keluarga? Atau yang lain? Rasanya mustahil kalau Mark masih menaruh hati padanya, setelah ia sakiti sedemikian rupa. Memangnya Mark tidak jijik padanya? Tapi tidak ada yang tahu isi benak dan perasaan seseorang. Apa lagi lelaki. Kalau Mark perempuan, Wren masih bisa lebih memahaminya.

Wren takut ia mengambil langkah yang salah untuk yang kedua kali. Kalau Mark benar-benar menganggapnya sebagai keluarga, ia tentu akan menerimanya dengan senang hati. Karena ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Dan ia tahu, sebaik apa seorang Mark Lee.

Luna menggelengkan kepala, memilih bergegas menyiapkan makan siang.

Mark melirik perut Wren yang masih datar, ia tidak bisa membayangkan ada manusia lain tersimpan di sana. Sangat menakjubkan.

Menyadari tatapan Mark, Wren langsung menutup perutnya dengan satu tangan.

"Ada apa? Apa perutku terlihat aneh?" Tanya Wren.

Mark tersenyum. "Ahh, tidak. Aku hanya merasa takjub saja, ada manusia di dalam tubuh manusia, hahaha,"

"Kau akan lebih takjub, kalau manusia itu tercipta dari bagian dirimu, hahaha. Ahh, aku rasa bicaraku agak vulgar. Tapi... kau akan lebih takjub lagi kalau istrimu yang hamil." Ujar Wren, yang membuat Mark seketika terdiam.

"O-oh ya? Benarkah?" Mark baru merespon beberapa saat kemudian, dengan sedikit gugup.

"Iya, tentu saja. Bayangkan saja, ada makhluk kecil, lucu, mirip denganmu, atau istrimu. Ahh, bagaimana mendeskripsikannya?"

Mark kali ini benar-benar diam, tidak ingin melanjutkan obrolan. Tetapi ia tetap tersenyum pada Wren, agar gadis itu tidak tersinggung atau mencurigainya.

•••

Direktur Graves adalah seorang Direktur perusahaan iklan.

Karena ingin mencakup pasar yang lebih luas, dan perusahaan Carmel masih terbilang kecil, tim Jeno belum mumpuni untuk melakukan promosi besar-besaran, sehingga butuh jasa dari luar.

Caramel | Mark Lee ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang