WARNING CERITA RATE 17+ ⚠️
Tempramen, verbal abuse, kissing scene, seksual topik; Maka sangat tidak diperkenankan untuk dibawah umur.
⛔ Jadi, bijaklah dalam membaca cerita ⛔
HAPPY READING! SPAM KOMENNYA yuk! KNP BAB KMREN KOMENNY turun sihh
***
Entah, apa yang membuat Rainy terjun ke yang lebih dalam sampai akhirnya ia berada di sini, rumah Pelangi. Setelah pertemuannya dengan Pelangi di hotel waktu itu, Pelangi yang masih dengan wajah syok serta ketakutan itu berbicara padanya kalau ingin mengobrol dengannya. Dua hari setelahnya, ia memilih untuk ke rumah Pelangi.
Ia mengetuk pintu rumah keluarga Langit yang sebelumnya, tidak begitu dekat dengannya. Kecuali dengan Lily, semua orang sudah pasti tahu dan dekat dengan kakaknya.
Pintu utama akhirnya terbuka, muncullah sosok pria paruh baya, yang ia yakini itu adalah Awan. Ia meneguk ludahnya sejenak, sebelum akhirnya bersuara, "ma-malam om."
"Malam, Rainy?" Balas Awan, ia mengangguk pelan. "Ayo masuk dulu." Dengan situasi canggung, Awan menuntun Rainy memasuki rumah.
Setelah Rainy duduk di sofa, ia hanya diam tanpa suara. Karena emang bingung harus apa. Ini kali pertama ia bertemu dengan keluarga Langit.
Awan berdeham, "Bi, tolong buatkan minum!"
"Makasih banyak om. Padahal enggak perlu repot-repot," ucap Rainy berusaha mengusir keheningan di ruang tamu ini.
Awan tersenyum lebar. "Gak masalah. Ngomong-ngomong, salam kenal. Saya kakak dari Langit."
"Ah Iya om. Langit sudah cerita banyak tentang om. Kenalin, saya—"
"Pasti kamu udah lebih dari teman ya sama Langit?"
Rainy bingung harus menjawab apa. Friend with benefit? Sepertinya bukan, karena ia sama sekali tidak mendapatkan benefit itu. Malah luka dan sakit yang selalu Langit berikan. "Bukan om! Saya hanya teman Langit."
Lagi, Awan hanya tersenyum menanggapinya. "Apapun status kalian, saya harap kalian berteman dengan baik. Untuk masalah kasus Langit, saya juga tidak tau kenapa anak itu sebrengsek ini. Padahal, dulu Langit begitu menyayangi Pelangi." Awan mengusap kasar wajahmu dengan helaan nafas yang berat. "Saya gagal menjaga adik saya, Rain."
"Ini bukan salah om, tapi ini sudah kehendak Tuhan. Dan saya harap, semoga ada hikmah dibalik masalah ini."
"Iya kamu benar. Saya berharap, Langit tidak berulah dan dia bisa menjadi yang lebih baik lagi."
"Papa, Kak Rain?" Atensi keduanya teralihkan oleh sosok yang baru saja muncul dari ruang keluarga. Pelangi muncul.
"Pa, aku mau ngobrol dulu sama Kak Rain di taman samping rumah ya?"
Awan mengangguk pelan. "Ya sudah. Take your time. Kalau begitu, saya ke ruang kerja dulu ya Rain."
"Baik om." Setelah Awan pergi, Pelangi mengajak Rainy ke taman samping rumahnya. Simple, ada satu pohon dengan kolam ikan koi yang sudah terdapat kursi panjang di sisi kolamnya. Ini adalah tempat Pelangi menghirup udara pagi dan sore sambil mendengarkan musik.
"Kak Rain apa kabar?" Tanya Pelangi memecah keheningan diantara mereka.
"Aku baik. Kamu ... Udah lebih baik, Ngi?" Tanyanya dengan hati-hati karena ia tidak ingin melukai perasaan gadis yang telah menjadi korban kebejatan Langit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit [END ✓]
Romantik⛔ NOTICE BY PRAS MULYA! [16+] "I love you Lang!" "But I never love you, bitch!" Langit Hartigan. Cowok yang dibutakan oleh rasa iri dan dendam. Hingga ia mengabaikan sosok yang selalu setia di sampingnya, bahkan terus mencintainya dengan segala kebu...