Langit || 3

7.5K 375 2
                                    


▶️ Play the Mulmed ▶️
🎶 Tentang kita- Langit Sore 🎶

“Lebih baik tak memiliki, daripada memiliki tapi tak cinta”

“Di cerita ini, kita belajar bahwa terkadang jatuh cinta itu belum tentu menemukan sebuah kenyamanan di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Di cerita ini, kita belajar bahwa terkadang jatuh cinta itu belum tentu menemukan sebuah kenyamanan di dalamnya.”

***

Rainy masih meringis pelan, ruam di badannya semakin tidak karuan. Gatal, panas, dan membuatnya nyeri.

"Lang. Sakit," adunya pada Langit yang kini fokus menyetir mobil. Entah, ia akan dibawa kemana oleh Langit.

"Kamu memang menyusahkan, Rain," ucap Langit, tapi tangan pria itu bergerak menyentuh puncak kepala Rainy. "Tidur."

"Enggak bisa."

Langit berdecak, ia membawa Rainy bersandar pada bahunya. "Tidur kalau enggak, aku buang kamu di sini."

Pendapat perlakuan yang seperti ini, Rainy langsung tidak karuan, bahkan pipinya langsung merona. "Iya-iya. Thanks for your shoulder."

"Hm."

Rainy memiliki sikap tersendiri untuk menerima kehadirannya.

"Sayang. Aku capek." Seorang gadis berambut panjang diikat ekor kuda itu langsung duduk di sebelah Langit yang baru selesai latihan basket.

"Capek kenapa, hm?"

"Papa sama Mama tengkar terus. Aku capek, Lang. Capek."

Langit menuntun kepala gadis itu bersandar di bahunya. "Sini. Bahu ini selalu buat kamu."

Gadis itu bersandar, tangannya memeluk pinggang Langit. "Terimakasih Langit. You're the only I have."

"Sama-sama. Aku sayang kamu."

Kenangan itu langsung membuat Langit mengerem seketika. Sehingga Rainy terkejut hebat. "Langit. What happened?!"

Langit memejamkan kedua matanya dengan tangan yang mencengkram erat pada setir, detik kemudian ia menepikan mobilnya. Ia menyingkirkan tubuh Rainy darinya. "Don't touch me bitch!"

"Lang Aku eng—

"Shut up!" Langit menatap tajam pada Rainy. "Sampai kapanpun kamu tidak akan mengisi kehidupan ku. Paham?!"

"I know, but—

"Diam Rain. Sebelum aku kasar ke kamu," desis Langit seraya mencengkeram kuat dagu Rainy.

"Sakit Lang." Langit berdecak kasar dan melepas cengkraman di dagu Rainy.

Rainy sudah terbiasa akan hal ini. Akan sikap Langit yang berubah sewaktu-waktu.

Langit [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang