Langit || 10

7.9K 284 102
                                    

WARNING CERITA RATE 17+ ⚠️

Mengingat berlatar belakang di Los Angeles, dan terdapat beberapa budaya sana, maka sangat tidak diperkenankan untuk dibawah umur.

Juga, kepribadian salah satu tokoh yang kasar dan temperamen.

⛔ Jadi, bijaklah dalam membaca cerita ⛔

HAPPY READING! SPAM KOMENNYA BIAR MALMINGNYA SAMA LANGIT LAGI, YUK!


***

Sepertinya pagi ini Langit tidak ada kegiatan apapun di Indonesia. Sebentar, ia mencoba untuk menyusun rencananya di sini. Sambil menyesap dan menikmati kopi susu, Langit berpikir keras. Ia melihat jam di ponselnya, masih jam tujuh pagi. Lantas, ia tersenyum miring.

"Pelangi. I miss her," gumamnya pelan. Sudah lama tidak bermain-main dengan gadis kecil itu. Sosok yang selama ini telah merebut semuanya. Dunianya, kebahagiaannya, dan semua yang ia punya.

"Little game with my little girl, is not a bad things," gumamnya dengan senyum iblisnya. Kalau saja semuanya masih ada, kemungkinan besar ia tidak seperti ini.

Ia bangkit lalu memakai hoodie hitamnya, dan kini ia memakai pakaian serba hitam. Langit meluncur ke tempat tujuan. Namun langkahnya terhenti saat membaca notifikasi masuk dari Rainy. Ah cewek bodoh itu lagi. Langit beralih duduk di sofa kamar hotelnya.

Rainy_angeline: Gk papa tadi alex pake HP ku

Membaca balasan Rainy untuk pesannya yang tadi malam, membuat rahangnya mengeras begitu saja. "Fu*k you!" Geramnya dengan wajah yang mulai panas. Entah kenapa ia jadi seperti ini saat membaca pesan sialan itu. Apa katanya? Alex memakai ponsel Rainy? Ia berdecih seketika. Apa lelaki pengangguran itu tidak punya ponsel? Untuk apa membuka ponsel Rainy?!

Bahkan sampai saat ini, ia tidak pernah menyentuh benda milik Rainy. Sialan!

"Arghhhh! Gue kenapa sih?!" Ia melempar bantal sofa ke sembarang arah, guna untuk melampiaskan kekesalannya. "Ini semua gara-gara cewek bodoh itu!" Umpat Langit sambil mengusap kasar wajahnya.

"Anjing! Anjing! Anjing!"

"ARGHHHH! BANGSAT!" Bukannya lanjutkan misi, Langit malah kembali tengkurap di kasur dengan luapan emosinya yang tidak jelas itu.

Ngapain sih Lang?! Ngamuk gak jelas gitu.- Author

***
Sedangkan dibelahan benua lain, Alex tak berhenti bertanya pada Rainy. "Hey?! Are you sure to go now?" Ini adalah pertanyaan yang keluar kesekian kalinya selama di perjalanan menuju bandara untuk mengantarkan sosok yang duduk santai di kursi sebelahnya.

Rainy menoleh, menatap kesal pada Alex. Bahkan ia sampai lelah untuk menjawab pertanyaan itu. "Iya Alex. Lagipula aku udah pesan tiketnya. Ayo buruan deh! Sebentar lagi aku harus flight. Aku enggak mau ya ada acara lari-lari di bandara karena ketinggalan pesawat."

Alex menghela nafas pelan. "Padahal kemarin kita sudah sepakat untuk berhenti ngejar dia. Tapi belum berjalan sebagaimana mestinya, kamu malah udah mau nyamperin dia ke Indonesia. Gimana sih?"

"Alex. I'm sorry. Aku enggak bisa lama-lama buat hal itu. Ya aku tau, itu hanya akting, but I can't. Perasaan ini terlalu tulus buat hal yang se-bercanda itu."

"Aku jadi yakin," gumam Alex membuat Rainy mengernyit bingung.

"Yakin apaan lagi sih?"

"Yakin kalau Langit ngasih jampi-jampi ke kamu. Sampai kamu segitunya ke dia."

Langit [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang