"Jadi kapan Yeji pindah kesini?"
Pertanyaan Miyeon benar-benar menganggu ketenangan Hyunjin yang sedang ikut bersantai di ruang tengah bersama yang lain. Mau marah, tapi sayang sekali pada ipar-iparnya.
"Entahlah, kita tunggu saja." Jawab Seungcheol
"Apa perlu aku tanyakan?" Tawar Taehyun
"Tidak usah ikut campur!" Kesal Hyunjin
"Memangnya aku bertanya padamu?!"
"Biar nanti saja aku bicara denganya, saat dia part time."
"Idea bagus, aku setuju itu. Hyunjin, dengarkan aku baik-baik."
Hyunjin melihat ke arah Seulgi.
"Nanti kalau Yeji sudah tinggal disini, menjadi tugasmu mengatar dan menjemputnya."
"Kenapa aku?! Selama ini saja dia bisa hidup sendiri. Kenapa jadi aku yang sibuk!"
"Hyunjin!"
Suara Seungcheol menciutkan nyali Hyunjin seketika. Hyunjin memang paling takut pada Seungcheol, sangat-sangat takut. Dia masih berani untuk cekcok dengan kaka keduanya, bahkan sampai baku hantam pun dia berani. Tapi untuk Seungcheol, pengecualian besar. Tak lama mereka mendengar suara ponsel disana. Tentu mereka langsung saling melihat satu sama lain. Dan ternyata itu ponsel Taehyun. Saat dilihat nama Yeji tertera disana.
"Speaker." Titah Seungcheol
Taehyun mengangguk dan langsung mengangkatnya.
"Ne, Yeji. Ada apa?"
"Taehyun, apa aku mengganggu?"
"Tidak sama sekali."
"Begini, aku ingin membahas beberapa hal denganmu."
"Tentu, silahkan. Mulai saja."
"Yang pertama soal tawaran kemarin itu. Aku sudah membicarakanya dengan Yoojung. Dia juga tidak keberatan, dan mengizinkanku untuk tinggal disana. Dia juga sudah membantuku untuk berkemas beberapa barang pribadiku disini."
Taehyun melihat ke arah orang-orang disana yang nampak senang mendengarnya, kecuali satu orang tentu saja.
"Aku senang mendengarnya, nanti biar aku tanyakan pada Seungcheol hyung kapan harus membawamu kesini."
"Lalu, entahlah aku juga tidak begitu yakin sebenarnya. Tapi, kalau bukan clan kalian siapa lagi menurutku."
"Kenapa memangnya?"
"Tadi sebelum pulang ke apartement, aku mampir ke minimarket dulu sendirian. Saat sedang memilih beberapa barang, ada seseorang yang mendekat ke arahku. Pakaianya memang normal-normal saja, tapi dia menggunakan masker. Lalu berdiri tepat di sebelahku dan sebelum pergi dia berbicara."
"Apa yang dia katakan?"
"Kau terlalu berani untuk berkeliaran sendirian. Yang harus kau ingat adalah, keberuntungan tidak selamanya akan selalu datang. Kau bisa lolos kemarin, dan hari ini. Tapi tidak untuk lain waktu."
"Dia tidak melakukan apa-apa padamu kan?"
"Tidak, dia langsung pergi setelahnya. Aku berfikir apa dia orang yang sama dengan yang di lihat Hyunjin waktu itu. Lalu Taehyun, aku jadi sedikit khawatir dengan keselamatan Yoojung. Ya, aku mungkin aman karena bersama kalian. Tapi Yoojung sendirian, aku takut dia tau kalau Yoojung keluagaku dan melukainya."
"Kau tidak perlu khawatir dengan itu. Aku akan langsung membahasnya dengan Seungcheol Hyung. Kau sendirian sekarang?"
"Ne, Yoojung ada di unitnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR RED THREAD [END] [REVISI]
FanfictionRed Thread atau lebih umum kita dengar 'Benang Merah'. Sebuah misteri kehidupan dengan cara yang dapat dipecaya dan sangat romantis. Dua orang yang terhubung dengan cara ini, terikat bersama oleh takdir itu sendiri. Cepat atau lambat, mereka ditakd...