Sudah lewat beberapa bulan dari pertama kali Hyunjin menggunakan obat baru yang di buat Seulgi. Seulgi dan Seungcheol juga terus mengawasi kondisi Hyunjin. Dan sayangnya, tidak ada hasil yang bagus.
Karena tubuh Hyunjin sendiri sudah riskan sejak awal, lalu sebelum bertemu Yeji pun Hyunjin sudah menggunakan obat, sekarang juga tetap menggunakan obat dengan posisi Hyunjin yang membackup tubuh Yeji juga.
Obat yang kali ini lebih keras dan dampak pada tubuh Hyunjin sendiri terasa dengan jelas. Bahkan Hyunjin sendiri mengakuinya. Awalan minum hanya sekali, lalu menjadi dua kali sehari. Dan sekarang sudah seperti makan manusia, 3 kali sehari. Tubuhnya jadi mudah lelah, nafasnya terasa pendek, dan regenerasi tubuhnya makin lamban.
"Melamun untuk orang sepertimu sangat tidak cocok."
Jaehyuk baru saya datang dengan minuman Hyunjin.
"Diminum dulu. Makin lama tumblermu makin besar. Lama - lama kau pakai galon sepertinya."
"Ck ! Aku sedang pusing, jadi diam lah."
"Pusingnya saja karena ulah sendiri. Nikmati saja."
Jaehyuk langsung mengambil posisi nyaman di sofa dan menyalakan tv. Hari ini, bukan kelas kosong melainkan mereka yang masih meliburkan diri. Mungkin ini sudah hari ke 3. Hyunjin seharusnya juga istirahat dirumah, tapi dia tetap ingin mengantar istrinya. Jadi akhirnya dia memilih singgah di rumah keduanya.
"Jangan sampai mati konyol, kau harus ingat sudah jadi kepala keluarga. Sudah ada orang yang menjadi tanggung jawabmu."
"Jae ....."
"Libur setiap satu bulan sekali tidak akan membuatnya dikeluarkan dari universitas. Bisa kebetulan sedang tidak ada kelas kan. Tutupi luka dengan plester juga tidak akan ada yang diam - diam membukanya. Coba berpikir lebih sederhana dulu, kau ini selalu terkadang berpikir terlalu jauh."
Jaehyuk langsung saja memotong omongan Hyunjin. Sudah terlalu hafal dia dengan apa yang akan keluar dari mulut sahabatnya itu.
"Aku saja ingin sekali marah padamu, bahkan kalau bisa aku hajar kau. Tapi aku sadar diri. Selemah - lemahnya dirimu dibandingan denganku, tetap saja jauh. Kaka - kakamu saja sudah naik darah, baku hantam kalian sebentar lagi aku yakin."
Hyunjin membuang nafasnya kasar.
"Coba kau berpikir juga saat berada di posisi Yeji. Kau menghawatirkanya, apalagi dia. Setiap bulan melihat suaminya sekarat. Dia pasti merasa sangat bersalah dan tidak berguna. Dia tau harus melakukan apa, tapi dia tidak bisa lakukan."
Jaehyuk melihat Hyunjin yang hanya diam memegang tumblernya. Jaehyuk langsung mengangkat lagi tumblernya dan memasukan sedotanya ke dalam mulut Hyunjin.
"Harus bisa multitasking dong, minum !"
Rasanya kalau di ibaratkan setiap kalimat itu seperti debu, mungkin sekarang telinga Hyunjin sudah harus di sapu. Bukan hanya dari Jaehyuk, Taehyun juga, lalu 4 orang di rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR RED THREAD [END] [REVISI]
FanfictionRed Thread atau lebih umum kita dengar 'Benang Merah'. Sebuah misteri kehidupan dengan cara yang dapat dipecaya dan sangat romantis. Dua orang yang terhubung dengan cara ini, terikat bersama oleh takdir itu sendiri. Cepat atau lambat, mereka ditakd...