#MAKE DECISIONS#

274 36 6
                                    

"HAH?!"

Pagi hari Yoojung di buat terkejut dengan cerita Yeji.

#Flashback on

Brakk ...

"Juyeon!" Teriak Yeji

Juyeon tiba-tiba datang, dan menubrukan badan Taehyun ke sisi mobil. Yeji langsung berniat melepaskan lengan Juyeon yang menahan Taehyun.

"Lepas Juyeon! Kau ini apa-apaan?!"

"Dia yang seharusnya aku tanya seperti itu. Bicara sebentar katanya? Cih!"

"Yeji saja tidak keberatan. Kenapa kau yang meledak-ledak?"

Yeji panik? Tentu saja. Tapi bukan karena dia melihat Juyeon yang mau memukili Taehyun. Tapi dia panik bagaimana kalau Taehyun tidak bisa menahan emosinya. Taehyun bukan lawan sepadan tentunya untuk Juyeon. Walaupun dilihat dari postur tubuh Taehyun lah yang kalah.

"Juyeon! Lepas!"

Akhirnya Yeji bisa melepaskan cengkraman Juyeon pada Taehyun.

"Taehyun, kau tidak apa-apa kan?"

"Gwenchana, tidak terasa sama sekali. Sepertinya temanmu ini cemburu padaku."

"Jangan berfikiran terlalu jauh Taehyun. Aku berani bersumpah, aku tidak ada hubungan denganya. Percaya padaku."

"Yak! Untuk apa juga kau bicara begitu padanya?!" Kesal Juyeon

"Juyeon, cukup! Kau membuatku malu!"

"Malu katamu? Aku itu melindungimu dari lelaki brengsek sepertinya!"

"Oh waw ... Brengsek itu, saat kau memaksa seseorang untuk mengikuti keinginanmu. Coba kau tanya pada Yeji, apa aku memaksanya?"

"Sebaiknya kau pulang Juyeon!"

"Yeji! Kau bahkan baru mengenalnya. Tidak, bahkan kau tidak mengenalnya! Dan sekarang kau membelanya?"

"Aku membelanya karena dia tidak melakukan kesalahan apapun. Ya, aku memang baru mengenalnya. Dengan siapapun aku mau berteman nantinya, itu menjadi urusanku."

#Flashback off

"Ya tuhan, otak anak itu terlalu banyak di isi materi kuliah sepertinya! Memalukan sekali!"

"Aku benar-benar tidak enak pada Taehyun. Walaupun dia bilang tidak apa-apa."

"Aku saja yang mendengarnya malu sekali! Ah, ngomong-ngomong kau pergi kemana dengan Taehyun kemarin?"

Kebetulan hari ini mereka hanya ada 2 kelas, dan itu siang hari. Jadi ada waktu di pagi hari untuk membahas masalah kemarin. Yeji berusaha menjelaskan seperlahan mungkin, serincin mungkin, agar Yoojung mengerti. Sebenarnya Yeji sudah tau Yoojung akan bereaksi seperti apa.

"Dunia memang sempit. Ralat, terlalu sempit! Yak! Bukankah kita begitu bodoh?"

"Bodoh bagaimana?"

"Bukan kah kita sudah banyak mendapat petunjuk, begitu di depan mata! Tapi kita malah sibuk mencarinya kesana kemari."

"Ya tidak terlintas juga di pikiranku kalau se jelas itu petunjuknya. Jadi menurutmu bagaimana?"

"Tinggal saja disana, tidak masalah. 4 lawan 1, Hyunjin pasti kalah telak. Dia tidak akan bisa menolaknya. Sisanya kembali pada dirimu, maksudku ketahanan jiwa, raga, batin, fisik begitu-begitu. Kemarin baru sekali bertemu saja bisa dilihat batu sekali anaknya. Ah! Aku jadi ingat!"

OUR RED THREAD [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang