# IT DOESN'T MATTER #

246 35 48
                                    

"Yeji ..."

"Yeji ..."

Yeji yang masih asik di alam mimpi tidak merasa terusik.

"Yeji ..."

"Yeji ..."

Akhirnya telinganya terasa panas karena terus mendegar seseorang memanggil namanya. Yeji membuka matanya dan melihat kesamping.

"Wae ?"

"Ambil minum."

Dengan gontai Yeji turun dari kasur dan menyiapkan minuman untuk Hyunjin. Setelah siap Yeji langsung kembali ke ranjang dan memberikanya pada Hyunjin yang sudah duduk sambil bersandar. Hyunjin langsung menerimanya, dan Yeji kembali tidur.

"Bangun dulu."

"Wae ..." Rengek Yeji

"Pijat kepalaku dulu."

Yeji langsung duduk dan memijat kepala Hyunjin yang bersandar di bahunya. Tangan Yeji memang bergerak, tapi matanya terpejam dengan rapat. Antara masih mengantuk tapi suami minta di urus jadi harus tetap dilakukan.

"Yeji ..."

"Hhmm."

"Panggilkan Hyung."

"Hyung yang mana ?"

"Seungcheol."

Yeji merasa nyawanya mulai utuh sekarang. Yeji langsung melihat kearah Hyunjin dengan lekat. Sepertinya ada yang aneh dengan suaminya ini. Yeji baru sadar kalau Hyunjin terasa aneh hari pagi ini. Tidak biasanya meminta minum di pagi hari, lalu minta di pijit.

"Panggilkan Hyung."

Sekarang Yeji bisa mendengar dengan jelas suara Hyunjin yang lemas dan lirih.

"Hyunjin, yang mana yang sakit ?!"

Hyunjin malah menggelengkan kepalanya. Bukan dalam artian tidak ada, tapi dia tidak tau. Hanya semua terasa tidak enak.

"Tiduran dulu ya. Aku mau kekamar oppa."

Yeji langsung membantu membaringkan Hyunjin, dan menyelimutinya. Yeji membenarkan sedikit rambut Hyunjin sambil mengusap lembut kepalanya.

"Sebentar ya."

"Pakai jaket."

"Iya."

Yeji mengambil jaket miliknya dan sedikit merapihkan diri lalu keluar kamar menuju kamar Seungcheol dan Seulgi. Yeji memencet bel beberapa kali sampai akhirnya Seungcheol lah yang keluar.

"Yeji, ada apa ?"

"Oppa, Hyunjin sepertinya sakit. Dia memintaku memanggil oppa."

"Ya sudah, ayo kita ke kamar."

Seungcheol menutup pintu kamarnya dan beranjak ke kamar adiknya bersama Yeji. Mereka langsung di suguhkan Hyunjin yang meringkuk dikasur. Memang besok baru purnama, tapi waktu itu bukanya Seungcheol bilang semuanya akan terasa saat malam purnama. Tapi sejak pagi ini Hyunjin sudah merasa tidak karuan.

"Hyunjin."

"Hyung, badanku tidak karuan."

Seungcheol menyentuh Hyunjin, lebih dingin dari biasanya.

"Minumnya di habiskan. Hari ini istirahat dulu saja di hotel. Biar Taehyung, dan Miyeon yang pergi dengan anak anak. Yeji, temani dulu Hyunjin ya. Kalau ada apa - apa langsung telfon saja."

"Ne oppa."

Seungcheol meninggalkan kamar adiknya dan pergi ke kamar Taehyung. Yang membuka pintu tentu saja Miyeon. Taehyung masih tergulung dengan manis di atas kasur bersama Sanghee. Seulgi juga menyusulnya kesana.

OUR RED THREAD [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang