# STRUGGLE #

251 30 12
                                    

Yeji sedang sibuk mengelus - ngelus perutnya yang semakin condong kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji sedang sibuk mengelus - ngelus perutnya yang semakin condong kedepan. 6 bulan, sudah jalan secepat itu memang. Dan pada akhirnya Yeji memilih menuruti Hyunjin mengambil cuti. Yeji sudah tidak kuat untuk beraktivitas lama di luar.

6 bulan, sudah semakin terasa segalanya. Heartburn yang semakin sering terasa, bahkan kadang menempel pada Hyunjin saja tidak membantu. Nyeri punggung dan pinggul, sudah tidak perlu di tanya lagi. Beban semakin besar, rasa sakitnya juga semakin terasa. Bahkan kadang tidak melakukan apapun rasanya sangat menyakitkan.

Lalu gatal - gatal pada bagian perut, itu akibat renggangan perut yang membuncit. Ada beberapa juga yang mengalami kulit kering. Kaki mulai membengkak, rasanya seperti melihat lobak putih saat bercermin. Belum lagi jadi semakin sering mengalami kram pada kaki.

Dan yang paling menganggu adalah, kontraksi palsu dan juga nyeri ligamen rotundum rahim. Kontraksi palsu, dirasakan di bagian area perut bawah dan bisa semakin sering. Seiring bertambahnya umur kehamilan. Lalu nyeri ligamen sendiri terasa di perut bagian bawah juga dan bagian selangkangan. Rasanya seperti di tusuk - tusuk jarum.

"Sayang." Panggil Hyunjin

Yeji melihat Hyunjin yang ikut duduk bersamanya di taman belakang dekat kolam. Pagi - pagi memang sedang bagus - bagusnya untuk berjemur.

"Bukanya mau ke galeri ?"

"Aku mau mengajakmu. Mau ikut, atau di rumah bersama Nuna ?"

"Ikut ..."

"Ya sudah ayo bersiap."

Hyunjin menuntun Yeji berjalan menuju kamar mereka di lantai 2. Setiap naik tangga adalah perjuangan yang amat sangat. Rasanya sama seperti sudah berlari 10 putaran.

"Akh !"

Hyunjin langsung menghampiri Yeji yang merintih sambil memegangi perutnya.

"Sakit lagi ?"

Yeji mengangguk.

"Istirahat dirumah saja ya ?"

"Sebentar lagi juga hilang sakitnya. Aku bosan di rumah terus."

Melow langsung mood Yeji.

"Iya - iya, kita pergi. Jangan menangis, sudah ya. Kita tunggu sampai mendingan."

Hyunjin ikut duduk di sebelah Yeji sambil mengelus - ngelus lembut perut buncit Yeji. Berharap menghilangkan rasa sakitnya.

"Hiks ... Hiks ..."

Hyunjin terkejut karena Yeji tiba - tiba menangis lebih kencang.

"Wae ? Sakit sekali ? Kita kerumah sakit saja ya."

"Hiks ... Mau ikut Hyunjin ... Hiks ..."

Hyunjin mengerutkan dahinya. Kan sebelumnya dia bilang juga tetap boleh ikut. Apa dia salah bicara.

OUR RED THREAD [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang