#SAVE#

263 36 7
                                    

Seungcheol tipe petarung yang santai sebenarnya, tidak begitu cepat terpancing emosi. Berbeda dengan kedua adiknya, yang cepat panas. Dan bertarung tanpa memberi lawan waktu menyerang balik.

"Kalian benar-benar salah memilih target untuk bermain!" Ucap Taehyung

Taehyung melawan 2 orang sekaligus, menurutnya mereka tidak begitu ahli bertarung dengan tangan kosong. Terlihat dari gerakan mereka yang sedikit kaku sebenarnya. Atau mungkin mereka memang bukan petarung jarak dekat.

"Kau begitu takut istrimu kami sentuh?"

"Dia milikku, dan tidak ada orang lain yang boleh menyentuhnya!"

BUGG ...

Taehyung melayangkan tinjunya, sampai orang itu menghantam pepohonan.

"Arggghhhh!"

Taehyung mematahkan tangan dan kaki orang itu tanpa belas kasih. Begitu juga dengan nasib satu lawanya yang lain. Mereka tidak akan lolos dengan keadaan baik-baik saja di tangan Taehyung.

"Tae, pergi bantu Seulgi."

"Ne hyung."

Seungcheol menatap orang di depan, dengan tatapan dingin namun sangat mengintimidasi.

"Bukankah sangat berat menjadi kepala keluarga?"

"Sebenarnya apa maumu?"

"Banyak sekali, sampai tidak akan cukup jika harus aku jabarkan sekarang."

Seungcheol dan orang disana langsung saling menyerang secara bersamaan. Bukan hal sulit untuk sekelas Seungcheol melawan mereka.

"Kau yakin mau melawanku anak kecil."

"Tutup mulutmu!"

Hyunjin langsung bergerak dengan cepat dan menghajar orang di depanya. Tapi Hyunjin merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Tubuhnya bergerak tidak seperti awal saat dia menyerang.

"Wae? Mulai terasa?"

Hyunjin menatap orang didepanya.

"Aku bertanya, apa efeknya mulai terasa olehmu? Lengan kirimu."

Hyunjin terdiam, lengan kirinya memang terasa sulit untuk di gerakan. Padahal luka yang dia dapatkan tidak seberapa. Bahkan bisa di bilang hanya tergores biasa saja, apalagi pisau yang digunakan berukuran kecil.

"Sekarang giliranku."

Orang didepan Hyunjin langsung bergerak menyerang. Hyunjin memang bisa menghindar, tapi dia merasa gerakanya melambat.

"Hyunjin!"

Mereka melihat Hyunjin yang terpental dengan keras, setelah menerima tendangan dari lawan. Kalau tidak ada batu yang menahanya mungkin Hyunjin sudah terpental lebih jauh lagi.

"Uhuk ..."

Orang tadi berjongkok tepat didepan Hyunjin.

"Sakit?"

"Akh!"

Orang itu mengcengkram kuat rambut Hyunjin, dan memaksa Hyunjin untuk berdiri. Orang itu sudah siap melayangkan lagi tinjunya pada Hyunjin.

BUGG ...

Hyunjin di buat terpental kembali dengan sekali tinjuanya.

"Hyunjin!"

Yeji langsung melepaskan pegangan tanganya dengan Miyeon dan berlari menuju Hyunjin.

"Yeji, jangan kesana!" Ucap Miyeon.

Seulgi berniat menyusul Yeji, tapi 2 orang menghadangnya dengan Taehyung. alhasil mereka harus menuntaskan 2 orang disana terlebih dahulu.

"Hyunjin."

OUR RED THREAD [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang