# SHARING #

276 36 14
                                    

Pagi hari Yeji terbangun dengan keadaan kamar yang sepi tentu saja. Yeji mencoba mengumpulkan semua nyawanya terlebih dahulu. Sudah tidak demam memang, tapi badanya masih terasa lemas. Setelah merasa enakan untuk berjalan Yeji pergi ke kamar mandi baru keluar dari kamar. Tujuan pertamanya tentu saja kamar Hyunjin.

"Sudah bangun ?"

Yeji melihat Seungcheol yang baru keluar dari kamar Hyunjin.

"Mau kemana ?"

"Kamar Hyunjin."

"Sarapan dulu dengan Jaehyuk di bawah. Sekalian oppa periksa di bawah."

"Ne oppa."

Yeji turun bersama Seungcheol dan melihat Jaehyuk sedang sarapan, lalu Taehyun sedang duduk di ruang tengah.

"Duduk dulu sebentar." Titah Seungcheol

"Kemari."

Taehyun menepuk kursi kosong di sebelahnya. Seungcheol langsung mengeluarkan beberapa peratalan. Semuanya sudah normal, suhu tubuh, tekanan darah dan lainnya. Hanya tinggal sedikit lemasnya saja. Selesai diperiksa Yeji langsung ikut makan bersama Jaehyuk. Yeji melihat lengan Jaehyuk yang di perban.

"Jae."

"Ne."

"Kau terluka karena Hyunjin ?"

"Ah, luka kecil. Sudah biasa."

Tapi Yeji merasa ada yang aneh. Kenapa juga Jaehyuk harus terluka. Seharus terkena luka pun, tidak ada sebanyak itu kan. Apa yang dia lewatkan semalam. Untungnya hari ini tidak ada kelas, jadi Yeji tidak absen lagi.

Sekarang Yeji sedang tiduran di sebelah Hyunjin, lebih ke gabut sebenarnya. Apalagi Miyeon juga ya sedang istirahat kan. Seungcheol dan Taehyung memang ada dirumah, tapi tidak berpengaruh juga untuk Yeji. Taehyun sedang mengantar Jaehyuk pulang, dan dia bilang akan pulang kesini lagi.

"Tidurnya jangan lama - lama."

Yeji mengusap lembut wajah Hyunjin. Yeji memiringkan posisi tidurnya agar bisa menatap Hyunjin yang sedang tertidur.

"Aku harus melakukan apalagi agar kau bisa yakin. Kalau kita bersama semuanya bisa lebih baik ?"

"Aku memang bisa sabar menunggu sampai kau siap. Aku bisa menahan semua sakit setiap bulan purnama. Tapi ..."

Yeji menjeda ucapanya karena entah kenapa air matanya tiba - tiba menetes tanpa permisi.

"Hiks ... Aku tidak bisa melihatmu tersiksa setiap bulan purnama. Itu lebih menyakitkan dari apapun."

Yeji langsung memeluk Hyunjin dari samping sambil meredam tangisanya. Dingin itu yang Yeji rasakan setiap kali bersentuhan dengan Hyunjin.

"Anak orang kau buat menangisi kebodohanmu Hyung."

Yeji melihat Taehyun yang masuk kedalam kamar.

"Makan siang dulu. Lalu minum vitamin."

Yeji langsung beranjak dari kasur dan duduk di dekat Taehyun.

Yeji langsung beranjak dari kasur dan duduk di dekat Taehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR RED THREAD [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang