Prolog

73.5K 2.3K 1
                                    


"Ayah bercanda?" ucap Argan menatap pria setengah abad di depannya yang tampak serius.

"Tidak Argan, kamu sudah dewasa untuk membedakan mana yang bercanda mana yang serius" lelaki itu menatap sang putra dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan.

"Kenapa tidak Raygan saja yang menikah duluan? Ayah tau bisnisku belum stabil aku mau fokus untuk itu" sahutnya merasa tidak adil.

Rayhan, lelaki setengah abad lebih itu mendengus menatap putra sulungnya. "Justru itu, Ayah mau kamu menikah dengan dia agar bisnismu cepat berproses Argan"

"Raygan pantas menikah dulu, lihat saja wanitanya sering bergonta-ganti. Mending jodohkan saja dia biar tobat"   sungut Argan, menatap Ayahnya dengan memelas, berharap semua ini hanya lelucon belaka.

"Kamu tau sendiri, adikmu itu namanya sedang melejit, banyak sekali fans-nya. Kalau dia sampai menikah saat ini karirnya bisa saja hancur. Lagian calon mertuamu ini mau kamu bukan adikmu" jawab Rayhan santai, mengangkat gelas berisi kopi dan meminumnya.

"Aku mau lihat gadis itu dulu" ucap Argan merasa pasrah.

Tata Krama di keluarganya selalu dijunjung tinggi, menolak permintaan orang tua secara terang-terangan merupakan hal yang sangat tidak sopan, jadilah Argan beralasan, mengatur strategi lain untuk memutuskan perjodohan ini dengan cara tersendiri. Biarlah dia atur semuanya sendiri nanti, dan Argan pastikan tidak akan menikahinya.

"Besok malam kita akan mengadakan makan malam bersama di rumah, pulanglah tepat waktu kamu akan melihat gadis itu Argan" ucap Rayhan menepuk-nepuk pundak Argan.

"Baik, kalau begitu aku ijin tidur. Perkataan Ayah membuat kepalaku rasanya sangat pusing sekali" Argan berbalik, menuju pintu kamarnya dengan langkah lebar.

Rayhan menatap punggung putranya yang menghilang dibalik pintu, menghela nafas panjang. Dia terpaksa melakukan ini semua, kalau seandainya dirinya tidak ada hutang budi dengan keluarga Soetanto maka Rayhan akan membebaskan putranya untuk memilih calonnya sendiri. Ya tapi semua sudah terlanjur, lagipula menantunya nanti tidak akan memalukannya.

Melt Your Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang