Beberapa wartawan tampak memenuhi koridor kantornya, mendesak-desak ingin masuk mencari informasi.Argan berdecak, tidak menyangka wartawan akan seagresif ini. Bahkan satpam sudah dipukul-pukul dan dicakar.
"Pak Argan tolong, minta waktunya sebentar" teriak wartawan-wartawan dengan suara keras.
"Pak Argan apakah benar tadi malam kencan sama Bu Raline? Apakah itu benar Bu Raline?" tanya Wartawan suaranya semakin keras saat melihat Argan keluar dari lift dan berjalan kearah mereka.
"Saya akan menjawab tapi setelah ini kalian bisa tidak membuat ribut? Saya tau kalian kerja, tapi disini juga banyak orang yang kerja juga jadi tolong kerja samanya" ucap Argan dengan suara dingin, semua terdiam mengangguk patuh.
"Saya akan segera menikah dengannya" suara riuh kembali terdengar membuat Argan menghela nafas panjang.
"Tolong bubarkan, saya sudah selesai" bisik Argan kepada para satpam yang berjaga. Beberapa satpam mengangguk paham dan menyuruh para wartawan yang masih penasaran itu bubar.
*******
"Pak Argan! Pak Argan!" teriak Farhan, berlari menghampiri Argan yang sedang duduk di kantin kantor.
"Ada apa?" tanya Argan mengangkat satu alisnya.
"Saham kita naik drastis! Berita tentang hubungan Pak Argan dan Bu Raline menjadikan para investor berbondong-bondong datang ke kantor kita Pak, ini berita bagus" ucap Farhan dengan senyum mengembang.
Argan meletakkan sendok lalu menatap Farhan lagi.
"Maksud mu? Berita tentang apa?"
"Berita tadi pagi, saat Pak Argan mengumumkan akan menikah dengan Bu Raline. Beritanya sudah menyebar luas Pak!" Farhan membuka ponselnya memperlihatkan beberapa artikel berita viral hari ini.
ARGAN ANARGYA UMUMKAN PERNIKAHANNYA, INI DIA SOSOK CALON ISTRINYA!
ARGAN ANARGYA UMUMKAN PERNIKAHANNYA DENGAN ANAK PANGLIMA TNI ADI SOETANTO
Argan mendengus, astaga, dia tidak menyangka beritanya akan secepat ini menyebar.
"Saya sebenarnya sudah yakin pas Bapak beritahu tentang pernikahan itu, perusahaan kita akan pulih cepat dan ternyata memang benar. Kalau begini kita tidak perlu putar otak. Akhirnya beban saya serasa hilang Pak" Farhan cengengesan, menatap Argan yang menatapnya datar.
"Setelah ini pasti lebih banyak masalah Farhan, jangan senang dulu kamu. Sudah sana sekarang kerja lagi, saya pusing lihat wajah cengengesan mu"
******
"Kamu menyuruhnya?" Adi menatap temannya, sambil memperlihatkan deadline berita tentang kedua anaknya yang sedang viral.
"Tidak ada, saya cuma menasehatinya untuk bertanggung jawab. Tidak menyangka juga dia akan mengumumkan hubungan ini" jawab Rayhan santai meminum kopinya.
Adi menghela nafas panjang. "Anakku itu, dia gadis yang manja, benarkah Argan sanggup dengan sifatnya?"
"Dia memang lelaki yang cuek, tapi percayalah dia sangat perduli dengan orang-orang yang terikat dengannya. Kamu juga sudah mengamati anakku beberapa tahun ini kan"
Adi manggut-manggut, membenarkan ucapan Rayhan. Sejak awal pertemuan mereka, Adi sudah terpesona dengan Argan. Lelaki itu sangat tangguh, berkharisma dan sangat sopan. Seperti sosok dirinya saat muda dulu, maka dari itu muncullah pemikiran bahwa Argan yang pantas menjadi sosok suami bagi putri semata wayangnya. Maka dari itu Adi selalu mengamati gerak-gerik Argan sampai akhirnya keputusannya sudah bulat, hanya Argan yang pantas bersanding dengan putrinya.
"Tolong telpon dia, saya mau dengar gimana rencananya"
Rayhan mengangguk, mengeluarkan ponselnya.
"Halo? Dimana kamu?" tanya Rayhan saat Argan mengangkat telpon.
"Di kantor" jawabnya singkat di sebrang sana.
"Berita sudah menyebar kemana-mana, kamu sudah tau konsekuensinya? Kamu tidak bisa mundur Argan, apa rencanamu itu? Ayah tidak mau kamu mempermalukan keluarga kita"
"Aku akan menikahinya, tenang saja. Semua sudah beres, aku sudah menuruti keinginan Ayah, ya sudah. Aku sedang sibuk hari ini, aku tutup telponnya" lalu sambungan terputus.
Adi tampak mengangguk paham.
"Syukurlah, semoga seiring berjalannya waktu mereka berdua bisa saling mencintai" sahut Adi.
"Tentu, saya tidak sabar memiliki cucu"
******
"Kamu mau kemana Lin! Astaga, lihat kamu itu masih pakai daster tipis!" teriak Dea yang melihat Raline berjalan cepat ke arah garasi mobil.
"Aku mau hajar si brengsek itu Mbak! Seenak jidatnya aja bilang ini semua di depan publik, mau di taruh mana muka ku ini? Mereka pasti akan mengolok-olok ku nanti"
"Apanya? Suamimu itu keren, kenapa harus di olok-olok, sudah balik sini. Jangan tambah malu-maluin"
Raline mendengus, kembali menuju kamarnya.
"Maksudnya aku takut, nanti dia bakal minta pisah sama aku Mbak, kalau kayak gitu berita perceraian juga akan menyebar dong? Yang dipermalukan pasti aku bukan dia" rengek Raline, menjatuhkan tubuhnya di kasur dan menutupi wajahnya dengan bantal.
"Gak ada, pikiranmu itu nethink terus. Mbak kan sudah bilang, buat dia jatuh cinta sama kamu Raline, buat dia bertekuk lutut dan bucin mampus! Kamu ini masa gak bisa? Buat jutaan orang jatuh cinta sama kamu aja bisa, apalagi sama satu orang?" celoteh Dea sambil menarik lengan Raline agar bangun.
Raline merengek. "Masalahnya dia seperti gak tertarik sama aku dari awal Mbak! Ya males lah"
"Mana otak pintarmu itu? Raline-Raline, kuliah di US masih aja gak pintar-pintar" ejek Dea, melempar bantal kecil wajah Raline.
"Apa!!" Teriak Raline murka.
"Goda dia, beri dia perhatian lebih, jadi istri yang nurut, masak, siapin semua keperluannya. Di coba pelan-pelan, belum-belum juga sudah menyerah kamu ini!" gertak Dea menasehati.
Raline tampak berpikir, menghela nafas panjang dan akhirnya berjalan kearah lemari.
"Jadi gak sabar gue nikah sama laki kayak gitu, awas aja lo Argan Anargya gue pastikan lo akan jatuh cinta sama gue, bucin mampus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Melt Your Heart
ChickLitMenjadi anak dari seorang menteri keuangan dan influencer terkenal tidaklah membuat hidup Argan Anarghya Swasono menjadi gampang. Dari kecil sampai besar dirinya dididik begitu keras, di tuntut ini itu adalah sebuah hal biasa untuk dirinya. Namun di...