Aku memperhatikan Citra yang sedari tadi hanya mengaduk pelan jus nya, dengan wajah yang kacau dan beberapa helai rambut yang sebagian berwarna pink nya itu menutupi sebagian wajahnya. Aku beralih menatap Salma Yoona dan Yeonjun bergantian, mereka juga sedang memperhatikan Citra dengan khawatir dan muka pias. Sedari tadi tidak ada di antara mereka yang berani membuka suara, aku bingung apa yang terjadi. Meskipun aku sudah sedikit lama di sekolah ini dan bersama mereka aku masih belum memahami sifat mereka sepenuhnyaIni semua berawal ketika aku memasuki kelas, Salma duduk di samping ku dan Yeonjun sendiri sedangkan Citra duduk di bangku paling ujung. Mengertak V dan menyuruhnya duduk di lantai, bahkan dia menatap tajam Jimin yang tertawa melihat nasib V. Tidak lama setelah itu datang Yoona ke kelas dan duduk di samping Yeonjun, berhubung guru rapat jadi kami tidak ada yang belajar.
Kelas yang biasanya berisik kini menjadi diam tanpa suara, hanya ada bisikan ah maksudku mereka hanya berani berbisik.
"Ini semua kenapa?" tanya ku berbisik pada Salma. Salma tidak menjawab pertanyaan ku dan malah menyuruhku diam, aku menyerngit bingung kenapa semuanya suram seperti ini.
Di kantin pun seperti itu, meskipun tidak seperti suasana di kelas tadi tapi di meja kami ini tetap saja diam.
"Lo kenapa Cit?" tanya ku mulai jenuh.
Sudah bosan diam - diam seperti ini aku memberanikan diri bertanya, itu juga karena tingkat ke kepoan ku meningkat. Citra menatap ku dingin, perlahan dia menegakan tubuhnya dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. "Gue pengen mukul orang sekarang Chatt," tekan Citra menatapku.
"Tapi kok natap gue kek gitu?" tanya ku heran.
Salma dan Yoona saling berpandangan dan serempak menatap ku cemas. Yeonjun pun sama, dia menatap Citra dan aku bergantian dengan wajah pucatnya.
"Karna lo udah berani bertanya!" jawab Citra tegas.
"Maksud lo?"
"Gue pengen bunuh orang," desis Citra.
"Lo ada dendam sama gue?" tanya ku.
"Iy_"
"Padahal gue mau beliin lo susu pisang tadi, tapi ka_"
"Serius?! Kalau gitu ayo!" Citra seketika kembali menjadi ceria setelah mendengar ucapan ku, aku tersenyum jahil sedangkan Yoona dan yang lain nya menatap cengo.
"Gak mau deh soalnya lo mau bunuh gue," jawab ku pura - pura sedih.
"Eh gak kok tadi gue becanda doang, lo kan bestie gue yang peka jadi beliin ya 3 aja kok gak banyak," cerocos Citra menggoyang - goyangkan tubuhku.
"Hemm gimana ya...."
"Haaaa ayolahhh, lo kan kiyowooo."
"Menurut lo gimana Sal?" aku menoleh pada Salma yang menatap Citra ragu, dia menatap tajam mata Salma seolah mengancam akan membunuhnya jika menolak.
"Terserah lo deh Chatt gue eum gatau," ujar Salma.
Aku tertawa melihat wajah Citra yang sudah memelas ingin di belikan susu pisang, Yeonjun dan Yoona terlihat bernafas lega sedangkan Salma sudah pergi meninggalkan kami, menuju toilet.
"Boleh gabung gak dek?"
Aku menoleh ketika suara bang Jin memasuki indra pendengaranku. Terlihat bang Jin bersama yang lain nya berdiri di samping dan belakang bang Jin menunggu persetujuan ku, eum mungkin yang lain juga.
"Duduk aja bang."
"V sini!" seru Yoona memanggil V, kekasih nya.
"Yaaa! Chagii miss you...." rengek V manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your For Me Min Yoongi (✔️)
Ficção AdolescenteEs yang sudah lama beku perlahan mencair sejak hadir nya Kim Chattrine di hidupnya. Apa mereka tetap bisa bersama di saat sahabat masa kecil di antara mereka kembali hadir?