36. BERTENGKAR

171 37 0
                                    

Aku membuka mataku perlahan, sekilas mata ku melihat sesosok bayangan seseorang yang ku kenal sebelum cahaya masuk menyilaukan penglihatan ku.

"Morning chagi-ya"

Dia mengelus pipi ku lembut, aku menyerngit kemudian bangkit dari tidur ku sambil menggaruk rambut ku yang sedikit kusut,sungguh tidak anggun_-

Mata ku seketika melotot kaget melihat Yoongi yang sudah duduk di samping ku sambil tersenyum hangat pada ku.

"Sejak kapan lo di sini?" tanya ku cepat.

"Bukan nya jawab sapaan orang malah nanya," ucap Yoongi pelan.

"Jawab dulu!"

"Umm mungkin 15 menit yang lalu," jawab nya berpura - pura berfikir.

"Lama banget bangun nya."

Pipi ku memerah, berarti dia melihat wajah tidur ku dan posisi tidur ku yang jauh dari kata anggun. Oh tidak! Aku sangat malu sekarang.

"Hey kenapa? Lo sakit? Pipi lo merah"

"Gak! Keluar dulu deh gue mau cuci muka," usir ku mendorong bahu Yoongi turun dari kasur ku.

"Gak romantis banget sih jadi pacar," gerutu Yoongi, mengerucutkan bibirnya kesal.

"Bodo amat. Gih keluar!"

"Mandi bukan cuci muka dasar pemalas," ucap Yoongi memperingati ku.

"Masa mau jalan sama gue gak mandi."

Apa?! Jalan?!

"Lo Ngajak gue jalan kok gak bilang - bilang sih Yoon!"

"Ini namanya suprais sayang," jawab Yoongi lembut, mengusap rambutku. "Mandi gih."

"Iya bawel, keluar lo sana!" ketus ku. Melepas paksa tangan nya dari kepala ku.

"Galak banget pacar gue," ucap Yoongi sebelum keluar dari dalam kamar ku.

Aku kembali memegangi pipi ku, ah aku masih malu. Aku bergegas turun dari kasur lalu berlari mengambil handuk ku yang tergantung di samping lemari ku dan langsung memasuki kamar mandi.

Air yang dingin dan aku tidak suka itu.

.

"Cewek kalau dandan emang lama yah?"

"Iya anjir kalau lo jemput dia pagi buta pasti pergi nya nanti sore." terdengar sayup - sayup suara bang Jin dan Yoongi yang lagi mengobrol bersama.

"Segitunya?" kaget Yoongi.

"Gue pernah punya pacar jadi gue taulah."

"Apa aja yang yang mereka lakuin selama itu?" Yoongi mengerjap polos menatap bang Jin.

"Banyak. Make pensil alis yang butuh kesabaran, kalau gak sama ulang lagi trus kalau tebal sebelah di tebelin lagi belum lagi make pondesion atau apalah itu juga trus kan make lipstik nya, e liner nya, maskara buat lentikin bulu mata trus pake penjapit mata, pake merah di pipi sama di kelopak mata dan milih warna nya juga susah. Banyak deh, ribet," jelas bang Jin panjang lebar dengan cepat.

Aku berhenti di ujung tangga mendengar jawaban bang Jin, hey aku tidak separah itu. Lihat lah aku hanya memakai beda bayi dan olesan lip balm tidak lebih. Bang Jin bercerita terlalu berlebihan.

Dan juga kenapa pembahasan mereka sampai ke alat make up cewek. Mereka segabut itu kah?

"Lo sampai sehafal itu?" kaget Yoongi, lagi.

"Ck ya iyalah. Dulu cewek gue jadiin gue bahan percobaan pake alat make up dia itu, dia make up pin gue sambil jelasin nama - nama alat nya lengkap beserta fungsinya," decak bang Jin kesal, seperti nya dia kesal teringat dulu dirinya yang di jadikan kelinci percobaan.

Your For Me Min Yoongi (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang