08

15.6K 792 15
                                    

Keeseokan harinya, pukul 8 pagi Raina sudah sampai di toko. Saat ini ia sedang sibuk dengan karyawan lain untuk menyiapkan bunga bunga dengan jumlah yang lumayan banyak, untuk ia bawa ke Gedung Xednie's. Untung saja hari ini tidak ada jadwal kuliah.

Kini sudah pukul 1 siang. Raina beserta karyawan lain dan juga mbak Citra sedang berada di dalam mobil untuk menuju ke tempat tersebut. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk ke Gedung itu. Sampai akhirnya mereka semua sampai dan mulai turun dari mobil, alangkah terkejutnya Raina melihat Gedung itu terpampang jelas di hadapannya.

Indah.

Raina terpaku melihat keindahan gedung itu terpampang jelas di hadapannya. " Wah, bagus banget." ujarnya sambil tersenyum lebar.

Gedung Xednie's benar benar gedung yang sangat tinggi dan juga sangat mewah. Raina melirik kearah sekitarnya dan melihat banyak para pekerja disana yang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing masing.

"Ayo masuk"

Titah mbak Citra kepada seluruh karyawan termasuk Raina. Akhirnya mereka semua pun mulai berjalan untuk masuk kedalam gedung itu.

Sementara di belakang terdapat seseorang yang tengah memantau mereka semua khususnya Raina. Orang itu mengambil ponsel dari saku celananya dan mulai menelfon seseorang.

"Mereka semua sudah sampai dan sekarang sudah masuk kedalam, Tuan." ujarnya.

Sambil berjalan Raina mengedarkan pandangannya ke segala arah dengan menampilkan senyum antusiasnya. Ia sangat terkagum kagum melihat betapa indah dan megahnya gedung ini yang sering di bicarakan oleh Vio.

Beberapa kali Vio sempat membicakan tentang Gedung Xednie's yaitu Gedung termewah dan paling indah di kota ini. Tetapi Raina justru terlihat cuek saat Vio sedang membicarakannya.

Raina menyesal kenapa ia baru mengetahui tentang Gedung megah ini. Andai saja sejak awal Raina tahu tentang Gedung ini, bisa di pastikan ia selalu berkunjung datang kesini.

Di dalam Gedung ini terdapat berbagai fasilitas, Seperti perkantoran, Hotel, bahkan Mall.

Raina dan beberapa karyawan lain di tugaskan untuk mendekor bunga di lantai 9 yaitu di tempat perkantoran. Raina saat ini sudah berada tepat di lantai 9 dan melihat sekeliling yang memang banyak sekali beberapa orang yang sedang berlalu lalang serta sedang sibuk berhadapan dengan komputernya masing masing.

"Mari saya antar"

Raina melirik kearah samping kirinya dan melihat Mbak Citra yang tengah berbicara dengan seorang perempuan yang Raina pikir adalah salah satu karyawan di kantor ini.

Raina berjalan mengikuti beberapa karyawan lain yang berjalan di depannya. Saat berjalan, Ia tak sengaja menangkap sosok pria berbadan tegap berada di depan sana sambil menatap kearahnya.

Tatapan itu semakin intens membuat Raina tak nyaman dan langsung beralih melirik kearah lain. Di sisi lain pria itu justru tersenyum smirk melihat Raina yang sudah berjalan lebih dulu di depan sana. Rencana yang sudah ia susun akhirnya bisa terkabul di hari ini. Ah, betapa senangnya.


•••

"Ini ruangan bos kami"

Ucap karyawan tersebut sambil menatap kearah mereka. Ia pun meminta izin untuk masuk terlebih dulu kedalam ruangan sang pemilik perusahaan.

Sekarang mereka semua sudah sampai di depan ruangan si pemilik gedung ini. Mereka sedang menunggu karyawan tadi yang sudah masuk lebih dulu ke ruangan itu.

Tak lama kemudian, karyawan itu keluar dari ruangan dan berujar, "Mohon maaf sebelumnya, Bos kami hanya mengizinkan dua orang saja yang masuk"

Raina terkejut saat Mbak Citra menarik pergelangan tangannya. "Kita berdua yang masuk." titah Mbak Citra menatap wanita itu dan setelahnya melirik kearah Raina.

S E L E C T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang