"Raina"
Deg.
Raina terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Terlihat Vio sedang berdiri dengan tangan yang memegang sebuah baju. "Eh, Vi kamu ngagetin aja deh." ucap Raina menyembunyikan raut wajah cemasnya.
Vio mengernyit heran melihat Raina, "Lo kenapa, Na?"
Raina menggeleng, "Gak kenapa-kenapa kok. Yaudah Vi, mending sekarang kamu simpen aja bajunya ke dalam lemari dulu." ucap Raina berusaha mengalihkan topik.
"Gue mandi dulu ya, Na." ujar Vio yang langsung melesat masuk ke kamar mandi. Raina pun mengangguk, "Oke."
Raina menghela nafas lega, untung saja Vio tidak curiga mengenai surat tadi. Rencana dirinya dan Vio yang akan melaporkan kejadian semalam ke polisi harus ia batalkan. Ia harus mempunyai alasan kepada Vio untuk tidak perlu melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Raina mengusap wajahnya frustasi, pertanda dirinya sangat lelah dengan semua kejadian saat ini yang sedang menimpanya. Pesan chat misterius hampir setiap hari selalu meneror dirinya. Sungguh, Ia sangat lelah.
Bermenit menit berlalu, Suara decitan pintu kamar mandi terdengar. Vio keluar dengan handuk yang melekat di kepalanya. Raina menoleh mendapati Vio berjalan kearahya,
"Mandi sana Na, nanti abis ini temenin gue ketempat toko ice cream yah. Gue mau beli ice cream." Ucap Vio dan Raina langsung masuk kedalam kamar mandi.
Vio memperhatikan dinding dinding di sekitar ruang kamar Raina, yang terdapat beberapa lukisan, tulisan, bahkan beberapa foto Raina. "Ishh, jelek banget sih." ujar Vio menunjuk wajahnya yang terdapat di salah satu foto Raina yang terpajang.
Banyak beberapa lukisan yang terpanjang dikamar Raina. Sejak dulu Raina memang sangat terampil dalam melukis. Sampai sekarang Raina pun masih gemar melukis, Dan Raina sangat menyukai lukisan lukisan yang bertema flora.
Berbeda halnya dengan Vio yang justru tidak suka, bahkan tidak bisa melukis. Pada zaman sekolah, Vio lebih aktif dalam kegiatan olahraga. Seperti voli dan basket ketimbang Raina yang justru tidak gemar dengan olahraga voli ataupun basket.
•••
Di sisi lain, seorang pria tengah duduk di sebuah ruangan yang terdapat beberapa berkas berkas penting di depannya. Ia mengerjakan semua berkas berkas ini agar cepat selesai untuk melihat gadisnya. Tadi siang ia sempat menaruh surat di dekat jendela kamar gadisnya.
Ia belum mengetauhi bagaimana reaksi gadisnya jika melihat dan membaca surat tersebut, Dikarenakan berkas berkas sialan ini yang sejak tadi belum terkumpul habis.
Di sudut ruangan terdapat satu foto gadisnya yang sangat cantik, Ia memang mengambil beberapa foto dari postingan instagram gadisnya. Memang hatinya sudah terisi penuh dengan kasih cinta untuk gadisnya.
Rutinitas setiap malam dirinya adalah pergi kedalam kamar gadis tercintanya, memeluk erat gadis itu penuh cinta hingga sepanjang malam. Apalagi jika ia menikah dan menjadi pasangan yang sangat romantis. Huh, memikirkan hal itu membuat jantungnya berdetak tak karuan.
Kembali kepada Raina, saat ini Raina dan Vio tengah berjalan menuju supermarket yang berada di depan komplek rumahnya. Mereka berdua berjalan kaki menuju supermarket sambil mengobrol di sepanjang jalan.
Saat sampai di toko ice cream, Mereka berdua langsung mengantri untuk memesan ice cream. Raina melihat tepat di depannya terdapat berbagai varian ice cream yang sangat menggiurkan, "Wah banyak banget cuy rasanya." ujar Vio berbisik kepada Raina.

KAMU SEDANG MEMBACA
S E L E C T E D
Mystery / ThrillerTentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, seorang gadis berusia 19 tahun yang terjebak dengan obsesi seorang laki-laki yang ia tolong. Raina san...