Dahulu kala, ada seorang gadis yang menjalani romansa hebat. Dengan cepat berubah menjadi mimpi terburuknya. Syukurlah, hidup memberinya kesempatan kedua, akankah gadis itu mampu melawan iblis masa lalunya atau masa depannya sudah terkutuk?
Ikuti pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER FOUR
nicholas flamel act one, year one
•••••.*.•••••
y/n akhirnya kembali dari natal. Dia pulang dan melewati liburan bersama ibunya, dia bersenang-senang. Hari ini dia kembali ke Hogwarts.
Tentu saja bersama ibunya sangat menyenangkan, tapi gadis itu harus mengakui bahwa dia sangat merindukan Hogwarts.
Adapun saat ini, Y/n dan Hermione sedang belajar di Aula Besar sementara Ron dan Harry berdiri di depan mereka.
Mata tertuju pada mereka sepanjang waktu sekarang. Itu semua terjadi setelah Harry memenangkan Permainan Quidditch beberapa minggu sebelumnya. Orang-orang tergila-gila padanya sejak pertandingan.
"Kenapa kalian berdua tidak belajar?" Y/n bertanya.
"Karena kami sudah tahu segalanya." Ron menjawab
"Benarkah?" Hermione berkata sinis, "Lalu apa tiga bahan terpenting dalam ramuan pelupa?"
Ron membuat wajah bingung sebelum mulai mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan.
"Aku lupa."
Itu membuat Y/n memutar bola matanya.
"Jadi bagaimana kau akan lulus ujian?" Y/n bertanya
"Dengan meniru kalian berdua." Ron berkata dengan percaya diri.
Hermione dengan cepat memotong imajinasinya.
"Tidak, itu tidak akan terjadi." Hermione berkata, "Selain itu, Profesor McGonagall mengatakan kepada ku bahwa kita akan diberikan pena bulu khusus anti curang."
Ron terkesiap.
"Itu menghina. Sepertinya mereka bahkan tidak mempercayai kita."
Y/n yakin bahwa jika Ron tidak dilahirkan, maka dia perlu diciptakan.
"Aku menemukannya." Harry berkata entah dari mana
"Menemukan apa?"
"Nicholas Flamel." Dia berkata, "Dia membantu Dumbledore di masa lalu."
Hermione bangkit dan mulai berjalan keluar ruangan. Yang lain saling memandang sebelum mengangguk dan mengejarnya.
Mereka semua memasuki perpustakaan dan menyaksikan gadis itu pergi untuk mengambil buku. Dia meletakkannya di atas meja.
"Aku sangat bodoh, aku sudah mencari ini minggu lalu."
"Kau membaca itu?" Ron bertanya dengan tidak percaya.
"Kami membacanya." Ucap y/n sambil tersenyum.
Ron memandang keduanya seolah-olah mereka gila. Itu tidak jauh dari kenyataan. Tetapi orang-orang terbaik seperti itu.
