Dahulu kala, ada seorang gadis yang menjalani romansa hebat. Dengan cepat berubah menjadi mimpi terburuknya. Syukurlah, hidup memberinya kesempatan kedua, akankah gadis itu mampu melawan iblis masa lalunya atau masa depannya sudah terkutuk?
Ikuti pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER SIXTEEN
the boggart act three, year three
•••••.*.•••••
Keempat sahabat itu sedang sarapan ketika Seamus berlari ke meja gryffindor. Y/n segera berhenti makan untuk melihat apa yang membuat bocah itu begitu khawatir.
"Dia telah terlihat! Dia telah terlihat!"
Seamus meletakkan jurnal di atas meja. Gadis itu mencoba untuk melihatnya lebih baik, tetapi ada terlalu banyak orang di depannya.
"Dia tidak jauh dari sini." Hermione berkomentar
Lagi-lagi Y/n mencoba untuk melihat kertas itu, tetapi lebih banyak orang yang tampak menempatkan diri mereka di depannya.
"Kurasa dia tidak akan datang ke Hogwarts." kata Neville
"Aku tidak begitu yakin tentang itu. Black bisa ada di mana saja, seperti mencoba menangkap asap."
Akhirnya bisa bergerak maju, Y/n mengambil koran dan akhirnya bertemu dengan Sirius Black.
Orang-orang di sekitarnya melihat warna dari wajah gadis itu menghilang. Mulutnya sekarang terbuka dan sepertinya dia telah melihat hantu.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Neville.
Matanya berpindah dari kertas ke Seamus.
"Apakah kau yakin ini Sirius Black?" Y/n bertanya dengan tenang.
"Ya, itu dia."
Hermione mendekati temannya.
"Apakah semuanya baik-baik saja, Y/n?"
Wintergreen ingat. Ketika dia masih muda, dia biasa bermain petak umpet dengan bibinya, dia ingat bahwa dia biasa bersembunyi di kamar Crystal. Dia ingat bagaimana ruangan dulu begitu gelap. Tirai selalu tertutup.
Tapi dia juga ingat foto yang tersembunyi di dalam lemari pakaian bibinya. Yang sama dengan bibinya dan seorang pria di dalamnya.
Dua orang yang tampak gila cinta.
Tapi itu bukan sembarang gambar. Itu adalah foto pernikahan.
"Orang ini tidak mungkin Sirius Black."
"Mengapa?"
"Karena......Karena dia suami bibiku."
Keheningan meliputi seluruh meja sampai Seamus dan Neville menjerit.
"Bibimu Crystal Black ?!"
"Bukan, bibiku adalah Crystal Wintergreen."
Seamus menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak percaya bahwa kau adalah keponakan dari janda itu."
"Apa?"
"Yah, ibuku memberitahuku bahwa, setelah Sirius ditangkap, yang biasa dilakukan Crystal Black hanyalah menangis, jadi orang-orang mulai memanggilnya janda."
