Dahulu kala, ada seorang gadis yang menjalani romansa hebat. Dengan cepat berubah menjadi mimpi terburuknya. Syukurlah, hidup memberinya kesempatan kedua, akankah gadis itu mampu melawan iblis masa lalunya atau masa depannya sudah terkutuk?
Ikuti pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER SEVEN
petrified act two, year two
•••••.*.•••••
"Benarkah kalian berdua terbang ke hogwarts dengan menggunakan mobil terbang?!" Y/n bertanya saat dia mendekati Ron dan Harry di ruang rekreasi Gryffindor.
Mereka menatapnya dan mengangguk.
"Apa yang kalian berdua pikirkan?!" Y/n bertanya dengan keras, "Tidakkah kalian melihat betapa mengerikannya itu bagi kami?!"
"Jika kami tidak datang seperti itu, kami tidak akan sampai ke Hogwarts. Itukah yang kau inginkan?"
Gadis itu menggelengkan kepalanya sebelum duduk di sofa di depan perapian. Anak laki-laki dengan cepat melakukan hal yang sama masing-masing duduk di sisinya.
"Aku mengalami mimpi buruk setiap malam." Kata gadis itu entah dari mana.
Potter dan Weasley menatapnya bingung tentang ledakan gadis itu.
Tapi Y/n tidak peduli. Dia lelah menyimpan ini di dalam dan dia perlu memberi tahu seseorang yang bisa memberikan nasihatnya. Seseorang tidak seperti Dumbledore yang hanya memberinya jawaban singkat.
"Setiap malam aku diburu oleh orang tak dikenal. Setiap malam dia mengejarku dan membunuhku. Dan setiap malam aku berbaring sendirian sambil melihat bintang-bintang."
Mereka terdiam mendengar pengakuannya.
"W-Wanita ini, kami memiliki nama depan yang sama, tapi dia adalah seorang Slytherin dan pasti sudah mati sekarang. Aku yakin dia akan memiliki jawaban yang kucari."
Mereka semua menjadi diam.
Y/n memikirkan percakapan yang dia dengar ibunya dengan seseorang. Dia seharusnya bertanya pada ibunya? Ya, tapi gadis itu sudah memiliki perasaan bahwa Ibunya tidak akan memberitahunya.
Sebuah tangan dengan hati-hati diletakkan di bahunya.
"Jangan khawatir, Y/n. Kami akan membantumu mencari informasi tentang wanita itu." kata Harry.
Y/n dengan senang hati tersenyum padanya dan mengangguk. Dia beruntung memiliki mereka.
•••••.*.•••••
"Biarkan Saya memperkenalkan Guru PTIH baru kalian.... Saya." Mereka mendengarkan ketika Lockhart berbicara.
Y/n hanya bisa berpikir jika mereka bisa memiliki guru yang layak dalam mata pelajaran ini.
"Gilderoy Lockhart." Lockhart memberi tahu murid-muridnya "Ordo Merlin, Kelas Ketiga, anggota kehormatan liga pertahanan kekuatan Gelap dan pemenang lima kali penghargaan senyum paling menawan dari penyihir Mingguan."
