💕Berisik yang dirindukan💕

891 135 52
                                    


Happy reading guys


💕💕💕




"Ma, kita mau ke rumah Om Pras?" Bocah kecil anak semata wayang keluarga Samuel Nadeem itu membuntuti ibunya yang tengah memasukkan makanan ke dalam bagasi mobil. Sebelum menjawab, perempuan pemilik wajah tirus dengan kulit langsat tersebut mengusap puncak kepala sang putra. 

"Iya, anaknya Om Pras yang paling kecil ulang tahun. Ntar kamu ajakin dia main,ya?"

"Tapi dia kan masih kuecil loh, Ma. Emangnya mau?" Sang Ibu kini membawa Calvin ke dalam. Menyuruhnya untuk berganti pakaian yang lebih baik dari sebelumnya.  Sambil merapikan dasi kupu-kupu mamanya berkata lagi," Ya nanti kamu kasih apa gitu, Sayang. Mama udah bawain kado. Kamu ingin ngasih kado apa buat Shena?" Calvin kecil tampak berpikir keras. Setahu dia perempuan di kelasnya suka bola bekel dan mainan bongkar pasang. Ia ragu apakah Shena yang baru saja menginjak di usia TK A itu mau menerima hadiah darinya. 

"Kalau boneka barbie?" tanya Calvin tidak yakin. Ia tidak tahu apa kesukaan Shena. Tetapi demi bisa menjalin pertemanan dengan gadis kecil itu Calvin harus berpikir keras untuk kado yang ia bawa nanti. 

"Boleh juga. Nanti kita beli sekalian jalan ke rumah Shena,ya," ucap mamanya. Calvin terlihat girang dan begitu antusias. Sebagai anak tunggal, ia memang jarang memiliki teman bermain saat di rumah kecuali pak supir dan pak satpam yang kerap cosplay menjadi polisi dan pencuri untuk menghibur kesepiannya. 

Ibunya setiap hari menjadi pengajar di Krida Utama. Sebuah lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus agar mendapat layanan pendidikan yang sesuai dengan kondisi mereka. Sementara papanya seorang pengusaha yang tengah berada di masa kejayaannya saat itu.

Kesuksesan yang ia genggam bukanlah dari warisan orang tua. Sama seperti kebanyakan orang, Samuel Nadeem yang ambisius dan gigih itu juga mengawali usahanya dari nol. Susah payah ia mendatangi para peternak dengan cara door to door demi menawarkan sampel pakannya. Sekaligus menjadi konsultan terhadap calon pelanggan.

Memang, semua itu tidak semudah yang dibayangkan. Samuel terus mengembangkan usahanya meski banyak pesaing harga yang jauh lebih murah. Namun, ia tak goyah. Tetap mengutamakan kualitas dan kenyamanan pelanggan hingga di awal karir, bisa terjual sekitar 1.250 karung dengan omset yang bisa mencapai 260 juta per bulannya.

Samuel yakin usahanya akan semakin maju seiring munculnya peternak generasi millenial yang memiliki pemikiran terbuka dan ingin mengubah keadaan ekonomi menjadi lebih baik. Rupanya kegigihan serta ambisiusnya diwarisi oleh Calvin Yudhistira, putra semata wayangnya. 

💕💕💕


Terhitung hampir satu Minggu lebih Shena tidak terlihat berada di apartemen Calvin. Namun, Shena tetap bekerja seperti biasanya sekaligus mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru. Beruntung ia mendapat satu karyawan Calvin yang cukup baik dan welcome padanya. 

"Aku es coklat sama pisang aroma, ya," ucap Gladys pada pelayan di Cat Cafe yang berada di lantai dua kantor Pets Point. Dunia kerja baru Shena setelah dua tahun menjadi karyawan di perusahaan outsourcing. Sebenarnya pekerjaan ini sangat berbenturan dengan dirinya yang memiliki alergi terhadap kucing. Ia bisa mengalami ruam di wajah bahkan sekujur tubuh hingga yang paling parah meradangnya jalur pernapasan. Ia sempat merasakan hal itu terakhir kali saat akan melakukan yudisium. 

"Kamu apa, Shen?" tanya Gladys saat menghampiri Shena yang duduk bersandar di sofa besar. Shena sempat berpikir, bukankah fasilitas di kafe ini terlalu berlebihan dibanding dengan harga makanan dan minumannya yang ramah di kantong anak sekolah. 

From Enemy to be PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang